kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BNI menyebut penjualan SR012 sudah 176% dari target


Rabu, 18 Maret 2020 / 16:33 WIB
BNI menyebut penjualan SR012 sudah 176% dari target
ILUSTRASI. Warga mencoba mencari informasi penjualan sukuk ritel seri SR-012 di salah satu kantor sekuritas di Jakarta, Kamis (27/2).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk Sukuk Ritel seri SR012 menjadi produk yang diburu para investor. Masa penawaran SR012 dibuka pada 24 Februari 2020 lalu dan akan ditutup pada hari ini, Rabu (17/3). Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai salah satu agen penjual SR012 menyatakan sambutan investor terhadap produk tersebut cukup tinggi.

Pemimpin Divisi Wealth Management BNI Irwan Gurning mengaku tingginya minat terhadap seri ini karena SR012 merupakan jenis produk yang jarang diterbitkan. Maklum, seri sukuk ritel seperti SR012 hanya diluncurkan setahun sekali.

Baca Juga: Pemerintah menyebut penjualan SR012 sudah melebihi target indikatif

“Seri syariah ritel seperti SR012 yang dapat diperdagangkan itu jarang sekali, makannya menjadi buruan. Ditambah lagi kan kondisi pasar yang fluktuatif akibat sentimen virus corona membuat obligasi negara menjadi pilihan yang menarik,” papar Irwan kepada Kontan.co.id, Rabu (18/3).

Selain itu, Irwan menyebut dana re-investasi dari jatuh tempo SR009 juga memberikan kontribusi. Pasalnya hal tersebut bisa menambah likuiditas masyarakat dan semakin menumbuhkan minat pada SR012.

Baca Juga: Maybank targetkan bisa tambah Rp 30 miliar pada penutupan penawaran SR012

Irwan mengaku hingga saat ini penjualan SR012 di BNI sudah jauh melampaui target. “Sudah sebesar Rp 880 miliar. Angka tersebut 176% lebih tinggi dibandingkan target indikasi BNI ke Kemenkeu,” tandas Irwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×