kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BMRI hingga BBCA Diprediksi Tetap Jadi Penggerak IHSG, Simak Rekomendasi Sahamnya


Sabtu, 19 Februari 2022 / 21:30 WIB
BMRI hingga BBCA Diprediksi Tetap Jadi Penggerak IHSG, Simak Rekomendasi Sahamnya


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak menguat sejak awal bulan Februari 2022. Penguatan itu tidak terlepas dari saham-saham leader yang menggerakkannya.

Mengutip catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), saham-saham leader di bulan Februari ini ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT MNC Studios International Tbk (MSIN), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). 

Selain itu, ada juga PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT  Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) yang berkontribusi signifikan terhadap penguatan IHSG sepanjang Februari. 

Certified Elliott Wave Analyst-Master PT Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus mencermati, saham-saham itu mencetak kapitalisasi pasar yang besar sehingga mampu menggerakkan IHSG. Sepengamatannya, kinerja emiten yang telah merilis laporan keuangan kuartal IV 2021 terlihat cemerlang sehingga menjadi salah satu katalis positifnya. Terkhusus, saham-saham perbankan seperti BBCA, BMRI, BBNI, dan BBCA.

Baca Juga: Dianggap Punya Prospek Menarik, Simak Rekomendasi Saham ASII Berikut Ini

Sementara untuk BRPT, TLKM, dan TPIA, saham-sahamnya kembali diburu karena proyeksi laba yang berpotensi tumbuh hingga double digit. Adapun untuk SUPR, katalis positifnya berasal dari aksi akuisisi yang dilakukan oleh TOWR. Ada rumor, SUPR akan melakukan go private dan hengkang dari bursa. Hal ini yang memicu investor berspekulasi untuk kembali mengumpulkan sahamnya.

Untuk MSIN dan BCAP katalis positif berasal berkaitan dengan aksi korporasi yang dilakukan masing-masing emiten. MSIN melakukan konsolidasi aset perseroan milik MNC media. Dengan adanya transaksi afiliasi perseroan ini, diharapkan dapat mewujudkan sinergi yang maksimal antara existing bisnis MSIN dan platform distribusinya.

Sementara itu, BCAP terdorong aksi akuisisi mayoritas saham Auerbach Grayson & Company LLC, sebuah broker saham yang berpusat di New York yang bergerak di bidang perdagangan global dan riset mendalam secara eksklusif untuk para investor institusi Amerika Serikat

Daniel mencermati, beberapa saham kemungkinan besar masih akan menjadi penopang IHSG, khususnya untuk BBCA, BBRI, BMRI, BBNI dan TLKM. Saham perbankan terbantu dengan kenaikan suku bunga yang diperkirakan akan terjadi tahun ini. 

"Kenaikan suku bunga ini akan membantu menaikkan Net Interest Margin sehingga laba diperkirakan akan melonjak signifikan tahun ini," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (17/2). 

Baca Juga: Susul Macquarie, JP Morgan Pangkas Lagi Rekomendasi Saham Bank Jago (ARTO)

Sementara untuk TLKM, dinilai masih memiliki prospek yang menarik seiring bisnisnya yang mulai merambah ke data center dan digital platform.

Kendati memiliki prospek positif dan berpeluang menjadi penggerak IHSG, Daniel menyarankan investor menunggu sahamnya terkoreksi dan mengalami pullback terlebih dahulu. Investor bisa menggunakan analisa teknikal untuk mencari entry timing terbaik di saham-saham tersebut dan sebisa mungkin menghindari Fears Of Missing Out (FOMO). 

Di antara saham-saham itu, ia menjagokan BBRI dan merekomendasikan buy on weakness  di sekitar Rp 4.300 per saham - Rp 4.350 per saham dengan target di harga di sekitar Rp 4.600 per saham - Rp 4.650 per saham.

 

Sementara itu, Analis Pilarmas Investindo Okie Setya Ardiastama menyarankan buy untuk saham perbankan BBCA dan BMRI dengan target harga masing-masing Rp 9.150 per saham dan Rp 8.150 per saham.

Ia juga menjagokan TLKM dengan target harga Rp 4.650 per saham.  

Adapun saham-saham  tadi masih masih akan menjadi penggerak dengan potensi perbaikan kinerja yang terjadi di kuartal I 2022. Ini memungkinkan terjadi mengingat kinerja di tahun lalu yang cukup baik. 

Selain itu, Okie melihat, pelaku pasar cenderung optimistis terhadap pemulihan ekonomi nasional. Ini akan  mendorong kepercayaan diri pelaku pasar. Investor asing yang membukukan pembelian bersih yang cukup kuat menjadi katalis positif lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×