Sumber: MarketWatch | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Bitcoin sedang bersiap untuk penurunan jangka pendek yang bisa membuatnya kehilangan sebagian besar keuntungannya baru-baru ini. Bahkan, jika prospek jangka panjang tampak sehat untuk crypto nomor 1 dunia ini.
Pada Kamis (22/4) pukul 13.55 WIB, Bitcoin turun 0,95% menjadi US$ 54.507, mengacu data CoinDesk. Itu menempatkan crypto tersebut merosot 15,9% dari puncak tertinggi sepanjang masa di posisi US$ 64.829.
Mengutip MarketWatch, analis Bespoke Investment Group mencatat, Selasa (20/4) lalu menandai pertama kalinya Bitcoin, dalam periode 24 jam, jatuh di bawah rata-rata pergerakan 50 hari terakhir setidaknya sejak 2014.
Karena itu, Pankaj Balani, CEO Delta Exchange, memperingatkan, penurunan berkelanjutan Bitcoin dari harga jangka pendek bisa menyebabkan kripto itu terjun bebas ke level US$ 40.000.
Baca Juga: JPMorgan: Jika tak segera tembus US$ 60.000, harga Bitcoin dalam tren turun
“50 DMA (rata-rata pergerakan 50 hari) telah menjadi dukungan penting untuk Bitcoin sejak Oktober tahun lalu dan mendapatkan dukungan ini setiap kali dalam reli," ujarnya kepada MarketWatch.
"Namun kali ini, kami melihat momentum Bitcoin gagal dan BTC berjuang untuk mempertahankan dukungan ini," kata dia.
Analis Bespoke menyebutkan, Bitcoin cenderung mengalami penurunan, dalam periode satu minggu, satu bulan, tiga bulan, setelah tren kenaikan yang berlangsung setidaknya 100 hari tanpa terputus.
“Satu minggu kemudian, (bitcoin) turun empat kali lipat dengan penurunan 4,6%, dan turun empat kali lipat satu dan tiga bulan kemudian," sebut analis Bespoke dalam laporannya.
"Kinerja (Bitcoin) bahkan lebih buruk dengan penurunan masing-masing 6,5% dan 13,4%,” kata analis Bespoke.
Selanjutnya: Siap-siap, Aparat Pajak Mengincar Transaksi Crypto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News