Reporter: Wafidashfa Cessarry | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga aset kripto kembali terkoreksi dalam pada Selasa (18/11/2025). Mengutip CoinMarketCap pukul 19.27 WIB, Selasa (18/11/2025), harga Bitcoin (BTC) merosot 4,38% ke level US$ 91.216 dalam 24 jam terakhir. Sementara Ethereum (ETH) merosot 4,56% ke US$ 3.045 dalam 24 jam terakhir.
Analis Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan, penurunan tajam ini dipicu kombinasi tekanan makro dan aksi jual besar-besaran dari pelaku pasar. “Sentimen global berubah sangat negatif, bursa Asia melemah, harapan pemangkasan suku bunga The Fed memudar, dan kekhawatiran tarif meningkat,” ujar Fyqieh kepada Kontan, Selasa (18/11/2025).
Fyqieh menambahkan, aksi jual dari investor besar turut memperburuk tekanan harga, di mana wallet yang memegang 1.000–10.000 BTC telah mendistribusikan sekitar 148.000 BTC sejak pertengahan November.
Tekanan juga datang dari sisi institusi. Fyqieh menyebut, ETF kripto mencatat arus keluar signifikan, sehingga pasar kehilangan suplai likuiditas penting. “BTC ETF mencatat outflow ratusan juta dolar dalam beberapa hari, sementara ETH ETF keluar lebih dari US$ 700 juta dalam sepekan,” jelasnya.
Baca Juga: Bitcoin Turun ke US$ 90.000, Begini Prospeknya Hingga Akhir Tahun
Kondisi ini membuat harga kripto lebih rentan terhadap tekanan jual. Di pasar derivatif, gelombang likuidasi posisi leverage makin mempercepat penurunan. Pada ETH saja, lebih dari US$148 juta posisi long terlikuidasi dalam satu hari setelah harga jatuh di bawah US$3.000.
Fyqieh menilai arah pasar hingga akhir tahun masih akan didorong oleh faktor makro, terutama kepastian kebijakan The Fed dan pergerakan imbal hasil obligasi AS. “Selama ketidakpastian ini berlangsung, aset berisiko seperti kripto cenderung volatil,” tuturnya.
Menurut Fyqieh, prospek jangka pendek pasar kripto masih berisiko karena tekanan makro dan arus keluar ETF yang belum mereda. Namun kondisi oversold membuka peluang pantulan teknikal jika muncul katalis positif seperti inflasi melemah atau stabilisasi pasar obligasi. “Jika BTC kembali ke area US$95.000 dan ETH menembus US$3.200, peluang pemulihan jangka menengah terbuka,” ujarnya.
Fyqieh memperkirakan pergerakan Bitcoin masih berada dalam rentang lebar mengingat volatilitas tinggi. Ia menilai BTC berpotensi stabil di area US$98.000–US$100.000 jika zona support US$89.000–US$91.000 bertahan. Namun bila tekanan jual meningkat, BTC bisa menguji US$85.000–US$88.000.
Sementara untuk ETH, rentang pergerakan diproyeksikan di US$2.600–US$3.200, dengan peluang menuju US$3.300–US$3.600 jika sentimen membaik. Sebaliknya, tekanan makro dapat membawa ETH turun ke US$2.400–US$2.600.
Baca Juga: Bitcoin Kian Loyo, Minim Katalis untuk Menyokong Harga di Akhir Tahun
Selanjutnya: Platform X Milik Elon Musk Tumbang, Ribuan Pengguna AS Terdampak
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (19/11), Hujan Sangat Lebat Guyur Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













