Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bitcoin kembali tertekan di awal pekan, terseret minimnya katalis pasar kripto dan meningkatnya ketidakpastian makro setelah pembukaan kembali pemerintahan Amerika Serikat (AS).
Tekanan ini berpotensi berlanjut, dengan pergerakan harga yang diperkirakan melanjutkan tren risiko koreksi lebih dalam hingga akhir tahun.
Untuk diketahui harga Bitcoin bergerak melemah pada awal pekan ini. Melansir Cointelegraph pada Senin (17/11/2025) pukul 19.28 WIB, harga Bitcoin BTC saat ini berada di sekitar US$ 95,393. Nilai ini melemah 0,24% secara harian dan 10,00% dalam sepekan.
Baca Juga: Tekanan Jual Tinggi, Bitcoin Melanjutkan Tren Koreksi
Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar Christopher Tahir menyebut bahwa sentimen pergerakan Bitcoin yang mengalami pelemahan pada awal pekan ini ditengarai kurangnya katalis positif dari pasar crypto sendiri.
Selain itu, pada Kamis, 13 November 2025 kemarin, Presiden Donald Trump telah menandatangani rancangan undang-undang untuk mengakhiri government shutdown Amerika Serikat (AS) setelah hari ke-43 penutupan pemerintahan.
Chris bilang, adanya kewaspadaan pelaku pasar akan eksposur berlebihan akibat ketidakpastian pasca pembukaan kembali pemerintahan AS juga jadi sentimen pelemahan harga Bitcoin saat ini. Ditambah lagi, pernyataan kurang dovish dari para pejabat The Fed menambah kerumitan situasi ini.
Sepekan depan, Chris memandang pergerakan harga Bitcoin akan cenderung volatile. Hal ini akan bergantung pada rilis data ekonomi yang tertunda. Kalau data ekonomi memburuk, akan ada sentimen positif untuk jangka pendek karena meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga The Fed.
Baca Juga: 95% Bitcoin Telah Ditambang: Apa Artinya bagi Masa Depan Harga dan Ekosistemnya?
“Namun jika data ekonomi memburuk, di sisi lain juga risiko akan meningkat. Sehingga ada peluang kenaikannya tidak akan lama. Begitu pula sebaliknya,” jelas Chris kepada Kontan, Senin (17/11/2025).
Lebih lanjut, berbicara mengenai prospek Bitcoin pada tahun 2026, menurut Chris, hanya akan disokong oleh minat dari investor dan institusi saja. Dia menilai tampak tidak ada katalis tambahan lain yang bisa menyokong harga Bitcoin ke depannya.
Dengan begitu, dia menyarankan investor untuk mulai mengurangi risiko atau eksporsure pada Bitcoin. Di sisi lain, dia juga merekomendasikan investor untuk menyimpan cash lebih banyak.
Hingga akhir tahun dia memproyeksi akan ada risiko koreksi yang cukup dalam, sehingga dia memperkirakan harga Bitcoin bisa melemah sampai ke level US$ 75.000.
“Bisa mencapai US$ 75.000 lagi. Menurut saya belum ada katalis kuat pendorong kenaikan,” pungkas Chris.
Selanjutnya: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Selasa 18 November 2025: Sangat Produktif!
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Selasa 18 November 2025: Sangat Produktif!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













