Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
"Langkah-langkah ini membuka jalan adopsi kripto di sektor perbankan arus utama, menghilangkan banyak ketidakpastian yang sebelumnya membayangi industri," paparnya.
Dari sisi industri, sejumlah kabar positif menambah kepercayaan pasar. Contohnya, Ethereum Foundation menggelontorkan dana lebih dari US$ 32 juta untuk mendanai 94 proyek pengembangan ekosistem pada kuartal I 2025.
Kemudian Ripple Labs akhirnya menyelesaikan gugatan hukum dengan SEC. SEC dan Ripple mencapai kesepakatan penyelesaian, dengan Ripple setuju membayar denda US$ 50 juta dan SEC mencabut tuntutannya.
Baca Juga: Harga Koin-Koin Kripto Terkoreksi, Cermati Sejumlah Sentimennya
"Berakhirnya sengketa hukum selama bertahun-tahun ini memberikan kepastian regulasi bagi XRP dan pasar kripto secara umum, mengurangi ketakutan investor akan tindakan hukum di masa depan," lanjutnya.
Keempat, faktor teknikal pasar turut mempercepat lonjakan harga. Banyak trader yang memasang posisi short (bertaruh harga turun) di bawah level US$ 100.000 terpaksa melikuidasi posisinya saat Bitcoin menanjak cepat.
Data menunjukkan terdapat lebih dari US$ 3 miliar posisi short menumpuk di sekitar harga US$ 100.000.
Begitu Bitcoin melampaui level tersebut, gelombang short squeeze terjadi. Short seller panik membeli kembali Bitcoin untuk menutup kerugian, sehingga mendorong harga kian tinggi secara cepat.
Baca Juga: Harga Bitcoin Kembali ke Level US$97.000, Pemula Wajib Cek Cara Jual Beli Aset Kripto
Dalam 24 jam setelah menembus US$ 100.000, likuidasi posisi short mencapai lebih dari US$ 118 juta, menambah tenaga bagi reli Bitcoin. "Kombinasi suplai Bitcoin yang semakin terserap oleh institusi dan short squeeze menciptakan kondisi kelangkaan yang memicu kenaikan harga yang tajam," imbuhnya.
Selanjutnya: Business Matching UMKM Catatkan Transaksi Rp 722,76 Miliar pada April 2025
Menarik Dibaca: Transisi Menuju Musim Kemarau, Hujan Meningkat di Selatan Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News