Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi yang belum kembali normal, memberatkan usaha PT Unilever Indonesia (UNVR) dalam meningkatkan kinerja keuangan. Bahkan, tantangan di tahun ini berpotensi lebih berat dari tahun lalu.
Selama pandemi menekan ekonomi di sepanjang 2020, pendapatan UNVR tumbuh tipis 0,11% year on year (yoy) ke Rp 42,97 triliun dari Rp 42,92 triliun di tahun sebelumnya. Sementara, laba bersih turun 3,1% yoy menjadi Rp 7,16 triliun, dibandingkan laba tahun 2019 yang sebesar Rp 7,39 triliun.
Sedangkan, belanja operasional tercatat naik 9,2% menjadi Rp 13 triliun dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 11,9 triliun.
Baca Juga: Emiten penyewaan kendaraan kompak tambah armada baru pada tahun ini
Kevie Aditya Analis Indo Premier Sekuritas mengatakan pandemi yang membatasi aktivitas industri horeka membuat penjualan Unilever Food Solutions (UFS) menurun sekitar 40% yoy di sepanjang tahun lalu.
Penjualan ekspor juga mengalami penurunan sebesar 11,41% menjadi Rp 1,81 triliun. Sedangkan, penjualan dalam negeri tumbuh 0,69% menjadi Rp 41,15 triliun.
Tercatat penjualan produk kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh di pasar domestik naik 0,90% menjadi Rp 28,8 triliun. Sedangkan, penjualan makanan dan minuman tumbuh 0,21% menjadi Rp 12,35 triliun.
Namun, di kuartal IV-2020, Kevie mencatat penjualan food and refrehment (F&R) tumbuh 9,1% secara tahunan. Artinya, konsumsi rumah tangga dan minuman sehat meningkat permintaannya. Penjualan es krim juga meningkat meski belum mencapai level sebelum pandemi.