Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi
Senada, Kevie juga memproyeksikan daya beli meningkat secara lambat dan masih bergantung pada kelancaran distribusi vaksin secara menyeluruh. "Ada risiko pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dengan asumsi di 4%-5%," kata Kevie dalam riset.
Alahsil, Kevie memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sebesar 3,2% yoy di tahun ini. Sebelumnya, Kevie sempat memproyeksikan pendapatan UNVR di tahun ini sebesar 4,1%.
Proyeksi di atas tetap mempertimbangkan biaya iklan dan promosi UNVR yang tetap tinggi demi mempertahankan daya saing.
Dengan perbaikan ekonomi yang berjalan lambat dan risiko margin yang tertekan, Kevie merekomendasikan hold UNVR di target harga yang lebih rendah, yaitu Rp 7.400.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Buyung Poetra (HOKI) pastikan stok dan kapasitas produksi beras aman
Kompak, Benny Kurniawan Analis JP Mogran dalam risetnya merekomendasikan netral untuk UNVR di target harga Rp 7.800. "Perlambatan pertumbuhan konsumsi karena pandemi yang tidak kunjung mereda, akan berdampak negatif pada bisnis makanan dan minuman UNVR," kata Beny.
Selain itu, Beny juga prihatin pada biaya royalti yang diproyeksikan naik di tahun ini. Namun, JP Morgan mengatakan tetap menyukai model bisnis UNVR yang dapat dengan cepat beradaptasi dengan tren konsumsi masayarakat. "Peluncuran produk baru UNVR telah terbukti cukup berhasil mengambil pasar yang signifikan dari pengeluaran rumah tangga," kata Beny.
Meski sejumlah tantangan masih akan menghadap kinerja UNVR, dari sisi valuasi Nashrullah menilai harga saham UNVR murah. "Menariknya valuasi UNVR sudah rendah sekali, risiko penurunan harga jadi terbatas," kata Nashrullah.
Alhasil, Nashrullah tetap merekomendasikan beli di target harga Rp 7.900.
Selanjutnya: IHSG diramal menguat, saham-saham ini bisa dicermati pada Jumat (12/3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News