Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) melihat sektor bisnis penjualan lahan kawasan industri Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, cukup positif dalam beberapa waktu ke depan.
Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan, permintaan lahan di kawasan JIIPE saat ini masih cukup stabil bahkan ada potensi peningkatan. Ia mengaku, pada 2017 pihak AKRA berhasil menjual lahan di JIIPE seluas 28 hektar (Ha).
Baca Juga: IHSG memperkecil pelemahan dan kembali ke 5.806,94 pada perdagangan sesi I
Ia tak menyebut secara rinci luas lahan yang dijual AKRA di JIIPE sepanjang 2018—2019, namun penjualan lahan di periode tersebut diakui mengalami penurunan. Salah satu sebabnya karena keberadaan pemilu yang membuat beberapa investor menahan diri berinvestasi di sektor riil.
“Investor mulai berminat lagi membeli lahan di JIIPE ketika pemilu selesai,” ujar Suresh kepada Kontan, Selasa (3/3).
Dari situ, manajemen AKRA mengincar penjualan lahan kawasan industri tersebut sekitar 20 ha — 30 Ha pada tahun ini. Salah satu perusahaan yang sudah pasti akan menempati lahan di JIIPE adalah PT Freeport Indonesia. Di sana, perusahaan tambang mineral ini akan membangun smelter pengolahan tembaga di area seluas 103 Ha.
Baca Juga: Ekonomi Lesu, Perusahaan Besar Mengerem Ekspansi
Suresh belum bisa menyebutkan perusahaan-perusahaan nasional dan internasional lainnya yang berminat membeli lahan di JIIPE. Akan tetapi, ia menyatakan, perusahaan lama di JIIPE juga bisa memberi andil bagi perkembangan bisnis kawasan industri AKRA. Misalnya dengan memperluas area yang dimiliki perusahaan bersangkutan.
“Ada beberapa perusahaan yang sudah beli lahan di 2015—2018 mau menambah lahan lagi. Alasannya mereka ingin memindahkan pabriknya ke JIIPE untuk keperluan konsolidasi bisnis,” ungkap dia.
Baca Juga: Agus Martowardojo disebut-sebut bakal jadi komut dalam RUPST BBNI hari ini
Lantas, bukan tidak mungkin kontribusi pendapatan dari kawasan industri JIIPE bisa mencapai 20% pada tahun ini.
Jika merujuk pada laporan keuangan kuartal III-2019, pendapatan AKRA dari sektor tanah kawasan industri dan lainnya baru mencapai Rp 61,10 miliar. Sebagai perbandingan, pendapatan AKRA secara keseluruhan pada periode tersebut tercatat sebesar Rp 15,11 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News