Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) tertekan sepanjang periode Januari-September 2023. Tetapi permintaan yang makin kuat di tahun depan berpotensi memperbaiki kinerja ITMG.
Berdasarkan laporan keuangannya, emiten pertambangan batubara ini membukukan laba bersih US$ 405,83 juta. Realisasi ini tergerus 54,6% dibandingkan dengan capaian laba bersih di periode Januari-September 2022 yang mencapai US$ 893,81 juta.
Ini sejalan dengan pendapatan yang menyusut menjadi US$ 1,82 miliar. Realisasi itu terkoreksi 30,18% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 2,61 miliar.
Analis Binaartha Sekuritas Revita Dhiah Anggrainy memaparkan, dari sisi produksi sebetulnya ITMG mencatatkan peningkatan menjadi 13,5 juta. Periode Januari-September 2022, ITMG mencatatkan produksi sebesar 12,3 juta ton.
Khusus kuartal III 2023, produksi ITMG mencapai 5,3 juta ton atau naik 15,22% YoY dan 20,5 secara kuartalan (QoQ). Realisasi itu melebihi target 4,8 juta ton seiring cuaca yang kering. Strip ratio juga turun menjadi 11,7 kali dari 12,5 kali pada kuartal II 2023.
Baca Juga: Harga Batubara dan Perekonomian China Masih Menjadi Tantangan Bagi ITMG
Namun, rendahnya harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) melemahkan penjualan ITMG. Revita menyebutkan, ASP Indo Tambangraya di kuartal III turun 13% QoQ menjadi US$ 98,7 per ton dari US$ 113,5 per ton. Alhasil, di kuartal III, ITMG mencatatkan pendapatan turun 56% YoY.
"Mencerminkan harga batubara global yang telah kembali normal," tulisnya dalam riset Selasa (28/11).
Menyusul hasil itu, Binaartha memproyeksikan penjualan ITMG hingga akhir tahun sebesar US$ 2,16 miliar atau turun 40,4% YoY. Sejalan, laba bersih akan terkoreksi sebesar 44,26% menjadi US$ 632 juta.
Meski demikian, Revita merekomendasikan hold ITMG. Adapun target harga di Rp 29.180 per saham, mengimplikasikan saham dengan PER 4,06 kali dan potensi kenaikan sebesar 16%.
"Kami mengantisipasi permintaan batubara yang kuat dan peningkatan volume produksi pada tahun 2024," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News