Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk (BIPP) berencana menjual anak usaha, di luar bisnis inti. Emiten itu ingin fokus mengembangkan usaha di sektor properti komersial.
"Unit-unit usaha yang tidak sesuai dengan fokus usaha akan kami divestasi," tutur Adrian J Chandra, Presiden Direktur Bhuwanatala di Jakarta, Rabu (25/7).
Aset yang akan dilepas Bhuwanatala, antara lain tanah seluas 10 hektare (ha) di Cikeas, Jawa Barat. Ada pula aset berupa dua kapal pesiar yang sedang direnovasi.
Dari pelepasan aset tersebut, emiten saham ini menargetkan bisa menghimpun dana Rp 120 miliar hingga Rp 150 miliar. "Untuk land bank di Cikeas, harga bukunya sekitar Rp 87 miliar," kata Adrian. Divestasi mungkin dilakukan tahun ini.
Sebelum menjual aset non-inti, Bhuwanatala akan melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) di kuartal ketiga tahun ini. Perseroan ini ingin menerbitkan 160 juta saham di harga Rp 100 per saham. Dari aksi itu, Bhuwanatala akan meraup dana Rp 16 miliar.
Manajemen akan memakai Rp 12,8 miliar atau 80% dana hasil non-HMETD untuk membayar utang anak usaha, yakni PT Asri Kencana Gemilang, yang akan jatuh tempo Desember 2012. Adapun sisa dana untuk modal kerja.
Untuk memuluskan aksi tersebut, Bhuwanatala tengah bernegosiasi dengan salah satu lembaga keuangan yang nantinya menjadi pembeli siaga. "Pembicaraan sudah tahap akhir. Nanti setelah sudah selesai dan tandatangan, baru bisa kami umumkan ke publik," ujar dia. Harga BIPP, Rabu (25/7), naik 1,64% menjadi Rp 62 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News