kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BHIT incar laba bersih Rp 1 triliun


Kamis, 01 Mei 2014 / 10:17 WIB
BHIT incar laba bersih Rp 1 triliun
ILUSTRASI. Kenali Pentingnya Vitamin D untuk Tumbuh Kembang Anak


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT MNC Investama Tbk (BHIT) menargetkan pendapatan sebesar Rp 15 triliun di tahun ini. Jumlah itu tumbuh 30% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 11,53 triliun. 

Sebagian besar pendapatan itu berasal dari tiga sektor utama, yakni media, jasa keuangan, dan properti. BHIT akan melakukan ekspansi besar-besaran di ketiga sektor tersebut. Harapannya, perseroan bisa membukukan laba bersih hingga Rp 1 triliun. Target ini cukup ambisius, mengingat di tahun lalu BHIT masih membukukan rugi hingga Rp 343,69 miliar.

CEO MNC Grup dan Direktur Utama BHIT, Hary Tanoesoedibjo mengatatakan, di sektor jasa keuangan, BHIT melalui anak usahanya, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) akan menuntaskan akuisisi 40% saham PT ICB Bumiputra Tbk (BABP). Perseroan menganggarkan Rp 1 triliun untuk akuisisi tersebut.

BHIT juga membidik beberapa akuisisi baru di tahun ini. Namun, Hary masih enggan membocorkan rencana tersebut. Yang jelas, untuk mendanai ekspansinya, BHIT punya opsi untuk menerbitkan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (nonHMETD) alias private placement.

Dama Putra, Wakil Direktur BHIT bilang, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rabu (30/4), sudah menyetujui private placement sebesar 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dari aksi korporasi itu, BHIT diperkirakan bisa meraup dana hingga Rp 1,1 triliun. Selain untuk modal kerja, BHIT juga akan mengalokasikan 1,5% saham untuk Manajemen Stock Option.

Anak usaha perseroan, BCAP juga berencana rights issue hingga Rp 1,5 triliun. Selain untuk menuntaskan akuisisi bank, dana rights issue BCAP juga akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan asuransi lokal.

Perseroan telah memasukkan permohonan izin efektif rights issue ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan menggunakan laporan keuangan Desember 2013.  “Jadi, jika disetujui OJK, paling lambat Juni kami bisa rights issue,” ujar Darma. 

Sementara di bidang media, perseroan akan menggarap bisnis fiber optik yang menelan dana hingga US$ 400 juta selama 3-4 tahun mendatang. Perseroan akan membangun broadband di kota-kota besar di Pulau Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×