Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bhakti Securities meramalkan, pendapatan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tahun 2009 bakal meningkat menjadi Rp 21 triliun. Prediksi tersebut naik 40% dibandingkan prediksi tahun sebelumnya yang hanya dipatok Rp 15 triliun. “Demikian pula halnya dengan laba bersih Adaro, di mana kami memprediksi akan mengalami kenaikan sebesar Rp 1,1 triliun dari prediksi sebelumnya Rp 800 miliar,” demikian hasil riset Bhakti Securities dalam situs resminya yang dirilis hari ini.
Prediksi yang dipatok Bhakti punya alasan kuat. Pasalnya, Adaro menargetkan mampu memproduksi batubara sebesar 80 juta ton pada 2013 mendatang. Kata Bhakti lagi, emiten berkode saham ADRO ini juga sedang melakukan percepatan pengiriman dengan cara membangun conveyor dan penggilingan batubara.
Sekadar tambahan informasi, terjangan badai krisis global tak mematahkan semangat PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dalam mempercantik kinerjanya tahun ini. Lihat saja, meski saat ini permintaan dan harga batubara semakin menurun, namun emiten berkode saham ADRO ini tetap menargetkan penjualan batubaranya sebesar 42 juta ton hingga 45 juta ton atau naik 9,48% dari tahun lalu. Sebagai perbandingan, kapasitas produksi tahun 2007 hanya mencapai 41,1 juta ton.
Perusahaan batubara juga ini memprediksi, sekitar 70% penjualan di tahun ini akan berasal dari kontrak pengiriman dengan harga jual rata-rata US$ 52 hingga 65 ton per ton. Harga tersebut tentu lebih tinggi sekitar 36% sampai 66% dari harga jual rata-rata batubara tahun lalu sebesar US$ 38-US$ 39 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News