kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Adaro Lega, Produksi & Penjualannya Masih Naik


Kamis, 05 Februari 2009 / 10:48 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Produsen batubara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menutup tahun 2008 dengan lega. Tahun lalu, total produksi perusahaan tambang batubara ini naik 7% menjadi 38,5 juta ton. Total volume penjualan 2008 pun tumbuh 9% menjadi 41,1 juta ton.

Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro Energy menyatakan bahwa produksi 2008 itu melampaui patokan target tahunan yang sebanyak 38,1 juta ton. "Permintaan terhadap batubara khusus kami, Envirocoal, ternyata masih sangat kuat," klaimnya bangga, kemarin (4/2).

Tahun ini, ia optimistis produksi Adaro bakal naik lagi. Apalagi, Adaro sedang menyelesaiakan pembangunan ban berjalan (overland conveyor) dari mulut tambang ke terminal Sungai Kelanis di Kalimantan, membangun conveyor dalam pit tambang, dan membeli fasilitas alat peremuk (crusher) di pelabuhan Sungai Kelanis.

Jika semua proyek tersebut selesai Februari 2009, Adaro berharap akan memiliki penggilingan batubara berkapasitas 55 juta ton per tahun. Jika menambahkan dengan berbagai investasi lainnya, Adaro memperkirakan kapasitas produksi akan meningkat hingga 60 juta ton per tahun, dan mencapai 80 juta ton per tahun pada 2013.

Sampai saat ini, Adaro memiliki cadangan batubara terbukti sekitar 928 juta ton. Adapun total cadangan batubaranya 2,803 miliar ton.

Namun, gara-gara krisis, Adaro agaknya harus memangkas sebagian harapannya. Sebagai contoh, Adaro kini harus memangkas separuh panjang ban berjalan yang tadinya 68 kilometer.

Adaro juga akan lebih memanfaatkan Pelabuhan Taboneo untuk kegiatan pengapalan. Karena hambatan tersebut, produksi Adaro akan terhalang. "Produksi kami mungkin takkan mencapai batas atas target penjualannya yang sebesar 42 juta hingga 45 juta ton tahun ini," akunya.

Garibaldi berkata, Adaro tak merevisi harga penjualan batubara. Proyeksi harga jual rata-rata adalah US$ 52-US$ 65 per ton, lebih tinggi dari harga tahun lalu US$ 38-US$ 39 per ton. Sebab, 95% lebih penjualan berdasarkan negosiasi, sisanya berdasarkan indeks. "Hampir 70% dari pengiriman 2009 telah ditetapkan harganya," imbuh Garibaldi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×