kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bhakti Agung Propertindo (BAPI) prediksi puncak penjualan tercapai pada 2022


Jumat, 20 September 2019 / 12:16 WIB
Bhakti Agung Propertindo (BAPI) prediksi puncak penjualan tercapai pada 2022


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu lagi emiten properti PT Bhakti Agung Propertindo Tbk (BAPI) melantai di bursa pada Senin (16/9). BAPI merupakan anggota grup Agung Development yang pertama menyatakan komitmennya sebagai perusahaan publik.

Direktur Utama BAPI Agung Hadi Tjahjanto mengatakan, Agung Development mempunyai 14 proyek yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Ponorogo, Nganjuk, dan Surabaya. Adapun BAPI khusus memegang proyek Apartemen Green Cleosa dan Condominium Hotel (Condotel) di Ciledung, Tangerang.

“Sistem di Agung Development adalah satu proyek dibagi ke satu entitas perusahaan sehingga kami berharap bisa membawa entitas perusahaan lainnya untuk melantai di bursa,” kata Agung, Senin (16/9).

Agung menceritakan sudah lama Agung Development ingin jadi perusahaan go public. Namun ketika membawa Agung Development sebagai grup untuk IPO, Agung mengakui mengalami kesulitan. Alhasil, aksi korporasi perdana Agung Development adalah melepas entitas perusahaannya yakni BAPI menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

BAPI melepas 30% saham dari seluruh modal yang disetor penuh atau 1,6 miliar saham. Saham BAPI ditawarkan di harga IPO sebesar Rp 150 per saham sehingga dana segar yang diperoleh BAPI sebanyak Rp 251 miliar.

Agung menjelaskan dengan bertambahnya modal kerja ini, BAPI akan menggunakan 80% dana IPO untuk melanjutkan proyek tahap keduanya yakni membangun tower Arcleo dan Condotel. Sisa dananya 20% akan digunakan refinancing utang ke bank BTN.

Di tengah keadaan sektor properti yang lesu, Agung optimistis Bhakti Agung bisa mencetak pendapatan dan laba yang positif. Bahkan ia meramal di 2020 pasar properti akan pulih dan di 2022 nanti penjualan properti miliknya akan mencapai puncak penjualan.

Pada 2022 BAPI menargetkan penjualannya bisa tumbuh 71,25% menjadi Rp 137 miliar dari sebelumnya Rp 80 miliar di akhir 2019. Keyakinan Agung sebenarnya beralasan, sebab ada beberapa faktor yang menopang penjualan BAPI di 2020 sampai 2022 nanti.

Pertama, faktor lokasi dan harga properti yang dijualnya menarik. Proyek yang digarap BAPI adalah Apartemen Green Cleosa yang dibangun di atas lahan 12.000 meter persegi dan luas bangunan seluas 84.000 meter persegi. Apartemen itu berisikan 1.300 unit sedangkan untuk kondominium hotel ada 157 unit.

Proyek Kawasan mixed use ini berada di dekat pusat bisnis Kota Tangerang yang berlokasi strategis dekat dengan pusat perbelanjaan dan transportasi umum yang beroperasi 24 jam.

Adapaun rencana Bhakti Agung setelah IPO adalah konsentrasi membangun dua tower di proyek Green Cleosa Apartment and Kondominium Hotel (Kondotel). Khusus untuk proyek Kondotel BAPI menggandeng Hotel Horizon sebagai operator hotel.

Proyek ini mencakup dua tahap pembangunan yakni tahap pertama Tower Berosa dan STIKES. Lalu, tahap kedua Tower Archeo dan kondominium hotel.

Agung menjelaskan nilai investasi kedua proyek ini sebesar Rp 800 miliar. Sumber pendanaan proyek ini Rp 200 miliar dari dana IPO dan sisanya pinjam ke Bank Tabungan Negara (BTN). Lalu untuk tambahan modal di 2021, BAPI bakal memanfaatkan warran dengan perolehan dana Rp 200 miliar.

Agung bilang sampai saat ini proyek tahap pertama sudah dalam proses finishing. Topping off sudah dilakukan pada Mei kemarin. Saat ini, penjualan di apartemen sudah lebih dari 50% untuk tower satu. Di awal 2020  proyek tower Berosa dan Stikes akan hand over ke konsumen. Agung menyatakan hingga September ini BAPI telah memperoleh pendapatan Rp 60 miliar.

Oleh karena itu, di akhir 2019 ini Agung memproyeksikan pendapatan BAPI akan tumbuh 16 kali lipat menjadi Rp 80 miliar dari sebelumnya Rp 5 miliar di 2018. Begitu juga dengan laba bersih BAPI bakalan tumbuh jadi Rp 18 miliar di akhir tahun ini dari sebelumnya sebesar Rp 240 juta.

Kedua, lewat IPO ini BAPI dapat keuntungan berupa bertambahnya kreadibilitas dan modal kerja. Agung percaya BAPI mampu mendongkrak penjualannya karena proyek tahap dua terus berlanjut. Adapun pada 2022 nanti BAPI dapat mengakui pendapatan dari tower Archeo dan kondotel karena pembangunan sudah selesai.

Pun setelah semua proyek BAPI selesai di 2022, kondominium hotel yang bekerjasama dengan Hotel Horizon bisa kontribusi menjadi Recurring Income bagi perusahaan. Agung bilang kemungkinan recurring income ini akan kontribusi sebesar 15% ke pendapatan perusahaan.

Saat disinggung peluang ibu kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Agung tidak menampik perusahaanya akan ekspansi ke sana. Menurutnya walaupun Bhakti Agung proyeknya saat ini lokasinya di Tangerang bukan berarti tidak bisa punya proyek di wilayah lain.

Agung bilang masih menimbang-nimbang akan mengembangkan proyek landed atau high rise building, “Dilihat mana yang bagus saja nanti,” tutupnya.

Bhakti Agung (BAPI) yakin 2022 jadi puncak penjualan proyeknya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×