Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Di tengah keadaan sektor properti yang lesu, Agung optimistis Bhakti Agung bisa mencetak pendapatan dan laba yang positif. Bahkan ia meramal di 2020 pasar properti akan pulih dan di 2022 nanti penjualan properti miliknya akan mencapai puncak penjualan.
Pada 2022 BAPI menargetkan penjualannya bisa tumbuh 71,25% menjadi Rp 137 miliar dari sebelumnya Rp 80 miliar di akhir 2019. Keyakinan Agung sebenarnya beralasan, sebab ada beberapa faktor yang menopang penjualan BAPI di 2020 sampai 2022 nanti.
Pertama, faktor lokasi dan harga properti yang dijualnya menarik. Proyek yang digarap BAPI adalah Apartemen Green Cleosa yang dibangun di atas lahan 12.000 meter persegi dan luas bangunan seluas 84.000 meter persegi. Apartemen itu berisikan 1.300 unit sedangkan untuk kondominium hotel ada 157 unit.
Proyek Kawasan mixed use ini berada di dekat pusat bisnis Kota Tangerang yang berlokasi strategis dekat dengan pusat perbelanjaan dan transportasi umum yang beroperasi 24 jam.
Adapaun rencana Bhakti Agung setelah IPO adalah konsentrasi membangun dua tower di proyek Green Cleosa Apartment and Kondominium Hotel (Kondotel). Khusus untuk proyek Kondotel BAPI menggandeng Hotel Horizon sebagai operator hotel.
Proyek ini mencakup dua tahap pembangunan yakni tahap pertama Tower Berosa dan STIKES. Lalu, tahap kedua Tower Archeo dan kondominium hotel.
Agung menjelaskan nilai investasi kedua proyek ini sebesar Rp 800 miliar. Sumber pendanaan proyek ini Rp 200 miliar dari dana IPO dan sisanya pinjam ke Bank Tabungan Negara (BTN). Lalu untuk tambahan modal di 2021, BAPI bakal memanfaatkan warran dengan perolehan dana Rp 200 miliar.
Agung bilang sampai saat ini proyek tahap pertama sudah dalam proses finishing. Topping off sudah dilakukan pada Mei kemarin. Saat ini, penjualan di apartemen sudah lebih dari 50% untuk tower satu. Di awal 2020 proyek tower Berosa dan Stikes akan hand over ke konsumen. Agung menyatakan hingga September ini BAPI telah memperoleh pendapatan Rp 60 miliar.
Oleh karena itu, di akhir 2019 ini Agung memproyeksikan pendapatan BAPI akan tumbuh 16 kali lipat menjadi Rp 80 miliar dari sebelumnya Rp 5 miliar di 2018. Begitu juga dengan laba bersih BAPI bakalan tumbuh jadi Rp 18 miliar di akhir tahun ini dari sebelumnya sebesar Rp 240 juta.