kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BEST bidik marketing sales 25 ha–30 ha


Senin, 18 Januari 2016 / 19:45 WIB
BEST bidik marketing sales 25 ha–30 ha


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) menargetkan prapenjualan alias marketing sales lahan industri tahun ini mencapai 25 hektare (ha) hingga  30 ha.

Asa Siahaan, Sekretaris Perusahaan BEST, mengatakan, target tersebut naik dari realisasi marketing sales sepanjang tahun 2015 seluas 18 ha atau tumbuh sekitar 38%-66%. "Harga jual tahun ini sekitar Rp 2 juta- Rp 3 juta per meter persegi (m2)," katan Asa pada KONTAN, akhir pekan lalu (15/1).

Menurut Asa, harga jual lahan di kawasan industri MM2100 Cibitung tahun ini akan tumbuh rata-rata sekitar 10% dibanding dengan rata-rata harga jual tahun lalu. Kenaikan tertinggi akan terjadi di lokasi yang cukup strstegis.

Tahun lalu, BEST masih bisa mencapai target prapenjualan lahan yang dipatok di kisaran 15 ha-20 ha. Perseroan mencetak marketing sales seluas 18 ha atau senilai Rp 390 miliar. Target tersebut sebetulnya sudah dipangkas pada pertengahan tahun lantaran kondisi perekonomian dalam negeri tengah dilanda kelesuan. Semula, BEST menetapkan target marketing sales lahan seluas 30-40 ha untuk tahun 2015.

Untuk ekspansi tahun ini, BEST menyiapkan belanja modal Rp 700 miliar -Rp 800 miliar. Asa mengatakan, sekitar Rp 400 miliar-Rp 500 miliar akan digunakan untuk akusisi lahan dan pembangunan infrastruktur. Sedangkan Rp 300 miliar sisanya akan digunakan untuk mengembangkan proyek hotel, gedung perkantoran, dan pergudangan. Adapun dana untuk ekspansi tersebut akan dianggarkan dari kas internal dan pinjaman bank.

Asa mengungkapkan, perseroan pada tahun lalu telah mendapat fasilitas pinjaman sebesar US$ 130 juta dari PT QNB Indonesia Tbk, Bangkok Bank Cabang Jakarta, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Dia bilang, BEST baru menarik pinjaman sindikasi tersebut sekitar US$ 80 juta-US$ 90 juta. Jumlah pinjaman yang ditarik tersebut juga belum sepenuhnya digunakan. Karena itu, sisa dana yang belum terserap nantinya akan digunakan untuk mendanai belanja modal perseroan tahun ini.

Tahun ini, BEST menargetkan bisa mengakuisisi lahan seluas 20 ha-30 ha di area sekitar kawasan industri MM2100. Sementara pengembangan hotel telah dimulai sejak Juni tahun lalu. Perseroan membangun hotel sebanyak 193 kamar dengan investasi sekitar US$10 juta. Hotel ini ditargetkan bisa beroperasi pada semester II mendatang.

Proyek pergudangan juga telah mulai tahap konstruksi tahun lalu. Gudang dengan luas sekitar 27.000 m2 tersebut ditargetkan rampung pada kuartal IV tahun ini dan akan disewakan ke investor. Sedangkan proyek perkantoran yang akan digarap perseroaan saat ini masih dalam tahap desain.

Senin (18/1), harga saham BEST ditutup sebesar Rp 266 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×