Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah, Jumat (19/6) diprediksi melemah menyusul rilisnya data perekonomian Amerika Serikat.
Di pasar spot, Kamis (18/6), rupiah menguat 0,31% ke level Rp 13.307. Serupa, kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) naik tipis 0,19% ke Rp 13.341.
Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures memprediksi, rupiah pada Jumat (19/6) rentan terkoreksi. Sebab, pada Kamis (18/6) malam, AS akan merilis data-data perekonomian negaranya.
Seperti data inflasi per Mei 2015 yakni Consumer Price Index (CPI) yang diprediksi berkisar 0,5%, lebih tinggi ketimbang posisi bulan sebelumnya yang berada di level 0,1%.
Lalu data klaim asuransi pengangguran terbaru yaitu Unemployment Claims yang diproyeksi berkisar 278.000 orang, lebih baik ketimbang posisi sebelumnya sebesar 279.000 orang. “Kalau prediksi ini benar, rupiah bisa berbalik melemah,” ujarnya.
Serupa, David Sumual, Ekonom Bank BCA menduga pada Jumat (19/6), pergerakan rupiah bergantung pada rilisnya data perekonomian AS tersebut. Jika data tersebut bagus, maka rupiah akan terkoreksi. Sebaliknya, apabila data ekonomi AS mengecewakan, rupiah berpeluang menguat.
Jumat (18/6), prediksi David, rupiah bergerak di rentang 13.270 – 13.350. Prediksi Agus, rupiah bergerak dalam rentang 13.275 – 13.420.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News