Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Meski koreksi, potensi rupiah unggul lagi di perdagangan besok masih tetap terbuka.
Di pasar spot, Rabu (8/6) valuasi rupiah melemah 0,05% ke level Rp 13.269 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Berbeda, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah justru melesat 1,00% di level Rp 13.241 per dollar AS.
Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk faktor dollar AS masih jadi penggerak utama rupiah. Memandang pergerakan Kamis (9/6) rupiah punya kans untuk balik menguat lagi.
“Karena posisi dollar AS sekarang masih rentan koreksi akibat kempisnya kepercayaan pasar akan peluang kenaikan suku bunga di bulan ini,” jelas Reny.
Ditambah lagi data ekonomi China dan Jepang keduanya sebenarnya positif, memberi dukungan pada mata uang Asia lainnya termasuk rupiah.
Data China yang mendukung antara lain neraca perdagangan yang surplusnya bertambah dan pertumbuhan ekonomi Jepang yang positif.
Walau memang harus tetap mewaspadai setiap sajian data ekonomi yang dirilis oleh AS. Jika ada data yang positif, laju rupiah bisa terjegal lagi.
“Tapi peluang unggul tipis tetap ada Kamis (9/6) sebab data AS diprediksi masih negatif dan bisa menggores nilai tukarnya,” analisis Reny.
Adapun data AS yang ditunggu yakni jumlah lapangan kerja baru yang dirilis oleh lembaga JOLTS diprediksi turun dari 5,76 juta menjadi 5,67 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News