Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kian terpuruk. Pada perdagangan Kamis (28/6) sore, kurs rupiah di pasar spotĀ melemah 1,52% ke level Rp 14.394 per dollar Amerika Serikat (AS). Lagi-lagi, mata uang Garuda menyentuh level terlemah sepanjang tahun ini.
Menurut analis Monex Investindo Faisyal, pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh kembali menguatnya dollar AS. "Hampir seluruh mata uang utama maupun emerging market melemah terhadap dollar," katanya, Kamis (28/6).
Selain itu, pelemahan rupiah juga terjadi seiring dengan naiknya yield surat utang negara (SUN). Hari ini yield SUN acuan bertenor 10 tahun berada di level 7,86% atau naik 1,69%. Hal ini membuat investor asing memilih menarik dana dari pasar domestik.
Adapun, kemungkinan Bank Indonesia (BI) mengerek suku bunga acuan untuk ketiga kalinya pada Rapat Dewan Gubernur yang tengah berjalan, dianggap Faisyal, tidak akan banyak memberi dampak. "Pasalnya, pascasuku bunga naik dua kali, rupiah masih belum stabil juga," tuturnya.
Faisyal menilai, rupiah terus melemah lantaran tertekan data perdagangan Indonesia bulan Mei yang dirilis dengan angka impor cukup tinggi. "Impor naik lebih banyak daripada ekspor dan neraca perdagangan masih defisit," katanya.
Investor juga mulai menjaga jarak dengan pasar dalam negeri seiring dengan perhelatan tahun politik yang semakin dekat. Pemilihan kepala-kepala daerah hingga pemilihan presiden selanjutnya membuat investor melihat ada potensi ketidakpastian di pasar Indonesia dalam waktu dekat.
Hingga akhir tahun ini, Faisyal melihat, rupiah berpotensi terus melemah hingga berada di rentang Rp 14.500 - Rp 15. 000 per dollar AS. Alasannya, The Fed kemungkinan besar masih akan menaikkan suku bunganya dua kali lagi. Selain itu, Agustus nanti calon presiden sudah mulai ditetapkan sehingga ketidakpastian ekonomi mulai muncul.
Untuk perdagangan Jumat (29/6), pasar masih akan fokus pada hasil Rapat Dewan Gubernur BI. Faisyal memprediksi, rupiah masih akan melanjutkan pelemahan dan berpotensi menguji level Rp 14.500 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News