kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.806   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.495   15,66   0,21%
  • KOMPAS100 1.160   5,20   0,45%
  • LQ45 920   6,64   0,73%
  • ISSI 226   -0,42   -0,18%
  • IDX30 475   4,07   0,87%
  • IDXHIDIV20 573   5,09   0,90%
  • IDX80 133   0,84   0,63%
  • IDXV30 140   1,19   0,85%
  • IDXQ30 158   1,00   0,64%

Bersih-Bersih Aset, KB Bukopin (BBKP) Bakal Jual Aset Bermasalah


Jumat, 27 Mei 2022 / 07:25 WIB
Bersih-Bersih Aset, KB Bukopin (BBKP) Bakal Jual Aset Bermasalah


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) akan bersih-bersih aset bermasalah. BBKP fokus memperbaiki kualitas aset tahun ini sekaligus melakukan transformasi sistem IT dan digital. Bank KB Bukopin menargetkan bisa menyelesaikan pembersihan seluruh aset buruknya pada tahun 2023.

Untuk melakukan penanganan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL), Bank KB Bukopin akan memperkuat fungsi special asset management. Seperti diketahui, aset bermasalah memang masih menjadi momok di bank yang kini sudah dikendalikan Kookmin Bank Korea Selatan ini.

Rasio NPL bank ini secara gross mencapai 11,76% pada kuartal I 2022, naik dari 9,63% pada periode yang sama tahun sebelumnya.  Sedangkan NPL secara net sebesar 4,95%, sama seperti di periode sama tahun lalu.

Keberhasilan penanganan aset bermasalah ini diharapkan akan mendorong Bank KB Bukopin kembali menjadi bank untung. Kerugian yang menimpa KB Bukopin hingga Maret 2022 disebabkan tingginya NPL. Pendapatan operasional sebelum pencadangan di bank ini pada kuartal I 2022 sudah tumbuh baik. Namun, alokasi pencadangan yang besar menyebabkan bank masih menderita rugi hingga Rp 1,32 triliun.

"Tahap pertama yang harus kami lakukan untuk mengembangkan Bank KB Bukopin adalah dengan menyehatkan aset yang kami miliki. Itu juga merupakan pesat dari KB Korea. Kami sudah memikirkan solusi untuk menjual aset yang tidak berkualitas," kata Woo Yeul Lee, Presiden Direktur Bank KB Bukopin, Rabu (25/5).

Baca Juga: Strategi Bos Baru Bank KB Bukopin Fokus Sehatkan Aset Lebih Dulu

Menurutnya, itu tahap penting yang harus diselesaikan sebelum fokus untuk menumbuhkan daya saing bank sehingga ke depan masuk dalam bank 10 besar di Indonesia.

Untuk melakukan perbaikan aset tahun ini, Direktur Keuangan Bank KB Bukopin Seng Hyup Shin mengatakan, KB Bukopin sudah menyusun strategi. Jika strategi itu sudah terinplementasi maka rasio NPL KB Bukopin diharapkan akan mendekati rasio normal seperti bank lainnya.

Dia bilang, pihaknya saat ini sedang melakukan tahap due dilligence terhadap penanganan aset buruk. Hasilnya nanti akan digunakan untuk mengkonsolidasikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penangannya NPL. Adapun angka aset dan jumlah debitur yang akan yang harus dilakukan penanganan baru bisa disampaikan setelah hasil due dilligence tersebut keluar.

Secara garis besar, kata Shin, akan ada tiga strategi yang dilakukan dalam penangan NPL tersebut. Pertama, melakukan penjualan NPL lewat skema penerbitan sukuk, skema penerbitan asset back secutties (ABS) atau efek yang terdiri dari sekumpulan aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, dan beberapa negosiasi lainnya.

Kedua, Bank KB Bukopin merencanakan penambahan modal. Ketiga, akan melakukan penghapusan buku kredit bermasalah atau write off. "Penerbitan ABS akan dilakukan dalam dua tahap. Kedua tahap itu akan direalisasikan tahun ini," ujar Shin.

Setelah itu, untuk menjaga keberlanjutan kualitas aset, KB Bukopin akan memperkuat collection oleh special asset management dan memperbaiki proses bisnis. Kebijakan tersebut akan menurunkan rasio loan at risk (LAR) KB Bukopin.

"Fokus utama kami tahun ini adalah menciptakan bank yang bebas dari bad loan sehingga menjadi clean bank pada tahun 2023. Kami akan perkuat fungsi special asset management," kata Shin.

Baca Juga: Likuditas Membaik, Bank KB Bukopin Targetkan Kredit Baru Rp 10 Triliun Tahun Ini

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×