kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berminat memburu saham emiten yang baru IPO? Ini pertimbangannya


Selasa, 04 Agustus 2020 / 18:26 WIB
Berminat memburu saham emiten yang baru IPO? Ini pertimbangannya
ILUSTRASI. BEI mencatat ada 15 perusahaan yang berencana menggelar IPO.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per 23 Juli 2020, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 15 perusahaan yang berencana menggelar IPO dan bergerak pada beberapa sektor.

Bulan ini, dua calon emiten akan segera mencatatkan sahamnya di BEI. Kedua perusahaan tersebut adalah PT Sunindo Adipersada Tbk dengan kode saham TOYS dan PT Sumber Global Energy Tbk dengan kode saham SGER. TOYS akan resmi melantai di BEI pada Kamis (6/8), sementara SGER akan secara resmi mencatatkan sahamnya di BEI pada Senin (10/8) mendatang.

Lantas, menarikkah bagi investor untuk membeli saham-saham pendatang baru di BEI?

Baca Juga: Dua perusahaan ini akan segera listing, intip penggunaan dana hasil IPO

William Hartanto, Analis Panin Sekuritas mengatakan, dari sudut pandang pelaku pasar, saham pendatang baru ini mungkin akan dianggap sebagai pilihan terbaik. Sebab, pelaku pasar tidak akan terhalang oleh grafik atau fundamental yang saat ini mungkin dibayangi penurunan kinerja emiten.

“Saham-saham yang baru IPO chart-nya kosong. Fundamentalnya pun belum ada track record-nya. Jadi biasanya pelaku pasar akan lebih tenang bertransaksi di saham-saham seperti ini,” ujar William kepada Kontan.co.id, Selasa (4/8).

Selain itu, biasanya saham-saham yang baru IPO juga akan naik setidaknya dalam waktu satu minggu pertama. Ini bisa jadi alternatif untuk mencari keuntungan di masa pandemi.

Baca Juga: Sumber Global Energy berencana IPO dengan target dana Rp 54 miliar

Hanya saja, William mengatakan di kondisi saat ini cukup riskan bagi para investor untuk membeli saham-saham yang baru IPO. “Kesimpulannya lebih cocok untuk jangka pendek saja,” sambung dia.

Terlebih, prospek usaha PT Sunindo Adipersada sebagai produsen boneka dan PT  Sumber Global Energy saat ini sedang menghadapi tekanan. Tekanan yang dihadapi oleh kedua calon emiten ini adalah daya beli masyarakat yang menurun, serta harga batubara yang saat ini masih melemah.

Untuk diketahui,  Sunindo Adiperkasa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi boneka, sementara Sumber Global Energy merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan komoditas energi khususnya batubara.

Baca Juga: Diluncurkan bulan depan, BEI: e-IPO masih akan disosialisasikan ke anggota bursa

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, baik saham yang baru menggelar IPO maupun saham yang sudah lama listing di BEI sebenarnya sama-sama memiliki risiko. Hanya saja, profil risiko ini kembali ke pribadi pelaku pasar, apakah dapat menerima risiko yang muncul atas investasi.

Akan tetapi, saat ini segala informasi yang berkaitan dengan kinerja dan profil emiten sudah lebih mudah diakses, termasuk untuk saham-saham IPO yang masih terhitung baru.

“Jadi, para pelaku pasar pun misalkan ingin masuk ke dalam saham-saham yang IPO, sudah dapat memperhitungkan apakah emiten-emiten baru ini layak untuk dikoleksi (jangka panjang) atau hanya untuk transaksi dalam jangka pendek saja,” terang Herditya kepada Kontan.co.id, Selasa (4/8).

Baca Juga: Pinago Utama IPO, ini harga saham yang ditawarkan

Namun bila dicermati memang saham-saham pendatang baru memiliki kecenderungan hanya untuk tujuan jangka pendek, yakni untuk mengambil keuntungan dengan memanfaatkan pergerakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×