Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
Sementara itu, Research Analyst MNC Sekuritas M. Rudy Setiawan menilai bahwa MIKA memiliki investasi belanja modal untuk pembangunan rumah sakit baru dan inovasi layanan. Seperti diketahui, MIKA memiliki 8 pipe line untuk rumah sakit tambahan, dengan target 1.500 tempat tidur dengan perkiraan belanja modal lebih dari Rp 1 triliun.
MIKA saat ini sedang membangun Rumah Sakit Mitra Keluarga di Sidoarjo, Jawa Timur, dengan kapasitas 200 tempat tidur dan Rumah Sakit Kasih di Jawa Barat dengan kapasitas 100 tempat tidur. Kedua fasilitas tersebut ditargetkan dapat beroperasi penuh pada 2025.
Lebih jauh lagi, MIKA mengharapkan terobosan pendirian rumah sakit baru di wilayah Jabodetabek pada 2024, sehingga belanja modal sebesar Rp 800 miliar – Rp 1 triliun disiapkan untuk tahun ini.
Sebelumnya MIKA telah mengoperasikan 3 rumah sakit baru yaitu Mitra Keluarga Pamulang, Slawi dan Grand Wisata dengan total tambahan kapasitas 380 tempat tidur baru di 2023.
Baca Juga: Meski Sahamnya Melorot, Prospek Bumi Resources Minerals (BRMS) Diproyeksi Masih Apik
MIKA juga menerapkan layanan kesehatan yang lebih nyata untuk meningkatkan pendapatannya, antara lain MIKA mendirikan fasilitas Klinik Wanita dan Anak di Mitra Keluarga Kemayoran, kemudian onkologi dan radioterapi untuk layanan pengobatan kanker di dua RS Mitra Keluarga Bekasi dan Kenjeran Jawa Timur.
Dengan demikian, pendapatan MIKA diproyeksi akan meningkat sebesar 11,8% YoY di 2024, setelah beroperasinya 3 rumah sakit baru di 2023. Sehingga, menghasilkan estimasi total pertumbuhan volume pasien sebesar 7,8% YoY di tengah antisipasi terhadap ASP yang hanya tumbuh dalam kisaran 2%- 5%.
MNC Sekuritas memperkirakan margin EBITDA MIKA akan meningkat menjadi 36%, diikuti oleh laba bersih sebesar 18,1% YoY menjadi Rp1,1 triliun dan Net Profit Margin (NPM) sebesar 22,5% di tahun 2024.
“Posisi keuangan yang stabil dan positioning merek yang kuat akan menjadi pendorong pertumbuhan yang menguntungkan,” ungkap Rudy dalam riset 19 April 2024.
Rudy dan Ismail kompak merekomendasikan buy untuk MIKA dengan target harga sebesar Rp 3.200 per saham. Kalau Andrianto menyarankan buy untuk MIKA dengan target harga Rp 3.050 per saham.
Baca Juga: Penjualan Mobil Astra (ASII) pada April 2024 Kembali Turun, Cek Rekomendasi Analis
Adapun risiko yang perlu dicermati MIKA adalah volume pasien secara musiman yang lebih rendah di kuartal II dan kuartal IV, biaya pengeluaran (opex) yang lebih tinggi di semester kedua 2024 karena dikenakan biaya pra-operasional rumah sakit baru yang akan dibuka 2025.
Serta jumlah pembayar BPJS melebihi jumlah pasien swasta seiring dengan mulai berkembangnya Kasih Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News