Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana klub sepak bola yakni Bali United untuk mencari pendanaan di pasar modal setahap lebih dekat. Calon emiten tersebut, berharap bisa segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) antara April atau Mei 2019.
Pemilik Bali United Pieter Tanuri mengatakan, pihaknya ingin secepatnya bisa melantai di bursa. Di mana, awal pekan ini dia mengaku pihaknya telah menyerahkan segala persyaratan yang diperlukan untuk bisa initial public offering (IPO) ke BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Datanya sudah semua, kita harapkan April atau Mei (listing di bursa). Sekuritasnya kita ada Kresna Sekuritas dan Buana Capital Sekuritas," kata Pieter saat dihubungi Kontan, Selasa (19/2).
Saat dikonfirmasi Kontan pada Kamis (21/2), Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK Fakhri Hilmi membenarkan bahwa seluruh berkas terkait rencana IPO Bali United sudah sampai ke regulator tersebut.
"Kita sudah terima dokumennya, secara umum kita akan proses sesuai ketentuan yang berlaku," jelas Fakhri kepada Kontan.
Hanya saja, untuk realisasi waktu listing Fakhri mengungkapkan bahwa itu tergantung rencana calon emiten tersebut. Dia juga memastikan bahwa syarat yang dikenakan kepada Bali United untuk bisa melantai di bursa secara umum sama dengan perusahaan pada umumnya.
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, terdapat perubahan peraturan IA, termasuk tidak mensyaratkan nilai nominal minimal Rp 100, namun mengatur Offering Price (harga penawaran) minimal Rp 100. "Tapi sejauh ini mereka (Bali United) tidak memiliki kendala," ungkapnya.
Bahkan, untuk persyaratan IPO untuk calon emiten sepakbola tersebut, sama dengan yang lain di Papan Utama ataupun Pengembangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News