Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu yang ditutup pada Rabu (7/2), melemah 12,25 poin atau 0,17% ke 7.235,15 pada akhir perdagangan Rabu (7/2).
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani menilai, saat ini IHSG sedang konsolidasi dengan rentang support 7.200 dan resistance 7.280.
IHSG pekan lalu yang hanya berlangsung tiga hari perdagangan dan tertopang oleh dua top gainers yaitu IDX Properti dan IDX Finance.
Ia menjelaskan IDX Property naik 0,7% dalam seminggu terakhir yang disebabkan kenaikan saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) sebesar 4,21% dalam seminggu terakhir dipicu oleh pencapaian rekor dengan meraih marketing sales untuk tahun 2023 sebesar Rp 10,2 triliun, melampaui target sebelumnya sebesar Rp 9,8 triliun.
Baca Juga: Strategi Trading & Investasi Beserta Saham Pilihan pada Pekan Pemilu & Pilpres
Sementara itu, IDX Finance dalam sepekan terakhir naik sebesar 0,62% yang disebabkan kenaikan saham BMRI sebesar 3,76% dalam seminggu terakhir setelah menyampaikan laporan kinerjanya untuk tahun 2023 dan mencatatkan kenaikan laba sebesar 33,7% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kendati demikian, laju IHSG tersandera 2 top losers yakni IDX Basic Materials dan IDX Techno sehingga ditutup melemah.
Ia menjelaskan sektor IDX Basic Materials melemah -3,30% selama seminggu yang disebabkan oleh pelemahan saham ANTM yang mengalami penurunan sebesar -7,6% dalam seminggu terakhir.
"Pelemahan terjadi seiring dengan harga komoditas nikel yang terus turun dalam setahun terakhir," kata Dimas dalam keterangan resminya, Minggu (11/2).
Sementara itu, IDX Techno menurun sebesar -2,3% dalam sepekan terakhir yang disebabkan oleh penurunan saham GOTO yang turun sebesar -6,5% dalam seminggu, setelah sentimen rampungnya proses transaksi pembelian Tokopedia oleh TikTok.
Baca Juga: BBRI dan BBCA Teratas, Cek 10 Saham Net Buy Terbesar Asing Jelang Libur Panjang
Dimas menegaskan bahwa terdapat tiga sentimen yang bisa diperhatikan oleh parah trader, yaitu Pemilu, inflasi inti tahunan AS, dan rilisnya laporan keuangan tahun 2023.
Menurutnya, hasil dari Pemilu ini akan berpengaruh terhadap pergerakan pasar saham, jika pemilu berjalan dengan aman dan kondusif maka akan berpengaruh positif terhadap IHSG.
Berdasarkan konsensus, inflasi inti AS akan berada di level 3,8% di mana pada bulan sebelumnya inflasi inti AS tercatat di level 3,9%.
Jika indikator inflasi inti AS menunjukkan arah yang positif (target inflasi The Fed pada 2024 yaitu sebesar 2%), hal ini dinilai akan berkorelasi positif juga untuk indeks saham global.
Sementara terkait sentimen laporan keuangan tahun 2023, BBCA, BBRI, dan BMRI telah merilis laporan kinerjanya dan serempak mencatatkan pertumbuhan laba secara tahunan.
Baca Juga: Usai Libur Panjang, IHSG Akan Bergerak Fluktuatif
"Tinggal BBNI dari keempat bank besar yang ada di Indonesia yang belum melaporkan laporan kinerjanya untuk tahun 2023 dan ada beberapa emiten lain yang masuk ke dalam top 10 market cap yang juga belum melaporkan kinerjanya 2023 seperti, TLKM, ASII, ICBP. Tentunya kinerja emiten-emiten tersebut akan berpengaruh terhadap harga sahamnya dan IHSG," tuturnya.
Berkaca pada sentimen di atas, Indo Premier Sekuritas merekomendasikan tiga saham untuk trading selama empat hari perdagangan pada minggu ini. Tiga saham tersebut adalah sebagai berikut:
1. Buy on Breakout pada saham BRIS (support 2.290 dan resistance 2.700)
2. Buy on Pullback pada saham ERAA (support 430 dan resistance 488)
3. Buy pada saham BMRI (support 6.850 dan resistance 7.150
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News