kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.684.000   -8.000   -0,47%
  • USD/IDR 16.392   12,00   0,07%
  • IDX 6.596   63,86   0,98%
  • KOMPAS100 981   13,47   1,39%
  • LQ45 769   7,17   0,94%
  • ISSI 202   2,63   1,32%
  • IDX30 398   3,00   0,76%
  • IDXHIDIV20 477   3,32   0,70%
  • IDX80 111   1,18   1,07%
  • IDXV30 117   0,86   0,74%
  • IDXQ30 132   1,01   0,78%

Berikut Pilihan Saham Tahan Banting di Tengah Gejolak Pasar


Rabu, 12 Februari 2025 / 06:00 WIB
Berikut Pilihan Saham Tahan Banting di Tengah Gejolak Pasar
ILUSTRASI. IHSG tertekan beberapa waktu belakangan, penutupan perdagangan Selasa (11/2), IHSG di posisi 6.531,99 atau melemah 1,75% dalam sehari. KONTAN/akhmad suryahadi


Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah mengalami tekanan beberapa waktu belakangan. Tengok saja, pada penutupan perdagangan Selasa (11/2), IHSG berada di posisi 6.531,99 atau melemah 1,75% dalam sehari. Secara tahun berjalan, indeks ini terkoreksi 7,74%.

Meskipun IHSG saat ini sedang loyo, peluang meraih cuan di pasar modal tetap terbuka. Salah satu strategi yang bisa diterapkan investor ialah mengalihkan portofolio ke saham-saham defensif atau kebal tekanan dari gejolak pasar.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer mengatakan saham defensif masih bisa menjadi opsi terbaik bagi investor di tengah tekanan IHSG yang melemah sejak awal tahun.

Miftahul mencontohkan sejumlah sektor yang cenderung tahan banting, seperti sektor consumer goods mencakup PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). 

Baca Juga: Cermati Pilihan Saham Kebal Tekanan saat IHSG Merosot dan Rekomendasi Analis

Kemudian, di sektor telekomunikasi terdapat PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Untuk sektor perbankan, beberapa pilihan saham defensif antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).

Namun, Miftahul mengingatkan bahwa saham perbankan saat ini masih menghadapi sentimen negatif, sehingga volatilitasnya berpotensi tinggi dalam waktu dekat. Sementara itu, sektor consumer goods dan telekomunikasi tetap menarik karena permintaan yang stabil.

"Investor dapat mempertimbangkan akumulasi bertahap pada saham defensif, terutama jika valuasi sudah menarik, daripada menunggu tekanan jual mereda," ujar Miftahul kepada Kontan, Selasa (11/2).

Ia menambahkan, saham defensif umumnya memiliki fundamental yang kuat, arus kas stabil, serta permintaan yang tidak terlalu terdampak oleh siklus ekonomi. Selain itu, perusahaan dengan economic moat  yang kuat juga lebih tahan terhadap tekanan pasar.

Miftahul merekomendasikan untuk trading buy saham ICBP pada target harga Rp 11.650 per saham dan akumulasi beli BBRI di target harga RP 4.340 per saham.

Baca Juga: IHSG Tertekan, Berikut Saham Defensif yang Bisa Jadi Pilihan Meraup Cuan

Di sisi lain, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Dimas Krisna Ramadhani, menilai tidak ada saham yang benar-benar defensif jika melihat potensi pergerakan harga di tengah tren pasar yang sedang menurun.

Namun, jika definisi saham defensif mengacu pada sektor consumer, maka pilihan bisa jatuh pada emiten dengan kondisi keuangan yang solid di tengah ketidakpastian makroekonomi, seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Dimas menekankan pentingnya bagi investor untuk menunggu hingga tekanan jual mereda sebelum mengambil keputusan investasi. 

Ia mengutip pernyataan William Joseph O'Neil—pendiri perusahaan sekuritas Amerika, William O'Neil & Co. Inc., sekaligus penulis buku How to Make Money in Stocks yang menyebutkan, It is one of the great paradoxes of the stock market that what seems too high usually goes higher and what seems too low usually goes lower

"Artinya lebih baik untuk tidak melawan tren," tutup Dimas.

Selanjutnya: Peluang dari Perang Dagang Bagi Indonesia

Menarik Dibaca: 6 Ide Kado Valentine untuk Pacar Perempuan Selain Cokelat dan Mawar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×