Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Jika dalam pergolakan tahap awal pemulihan pasar bullish ini ada seseorang yang mengatakan kepada Anda untuk melupakan saham, melupakan komoditas, melepaskan aset pendapatan tetap dan membeli token digital yang tidak dikenal, yang pertama dari jenisnya, dan melihatnya tumbuh melampaui impian Anda yang paling liar, Anda akan menyebut mereka gila, kan?
Inilah yang terjadi pada Bitcoin. Muncul dari abu krisis keuangan, Bitcoin diciptakan sebagai jalan pintas ke bank dan lembaga pemerintah yang terperangkap dalam bencana terbesar Wall Street dalam beberapa dekade.
Pada awalnya, langkah Bitcoin sangat lambat. Ditambah lagi banyak skandal yang meliputinya seperti penipuan dan pencurian. Kondisi ini yang akhirnya menyebabkan dilakukan pengawasan lebih ketat terkait peraturan mengenai Bitcoin. Akan tetapi, begitu Bitcoin masuk ke arus utama, alat investasi ini terbukti menjadi aset berkinerja terbaik dekade ini.
Baca Juga: Melemah Jelang Halving Day, Harga Bitcoin Berpotensi Rebound ke US$ 55.000 per BTC
Melansir Bloomberg, token digital dengan nilai terbesar karena diperdagangkan di level U$ 7.200, telah membukukan kenaikan lebih dari 9.000.000% dalam satu dekade terakhir. Sangat fantastis.
“Bitcoin benar-benar menangkap antusiasme teknologi liar yang 'kali ini berbeda',” kata Peter Atwater, presiden Financial Insyghts dan profesor di William & Mary di Williamsburg, Virginia kepada Bloomberg.
Kinerja selama 10 tahun terakhir, bahkan dengan kenaikan besar dan mega-crash berikutnya, membuat semua alat investasi lain terpuruk dalam debu. Ini adalah rejeki nomplok yang sangat besar bagi mereka yang tetap berkomitmen memegang Bitcoin selama masa pasang surut.
Baca Juga: Harga bitcoin punya prospek positif di 2020
Bagi sebagian orang, fantasi tanpa akhir tentang kenaikan harga Bitcoin secara terus-menerus turut membantu menjaga momentum Bitcoin tetap berjalan.