CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Berharap dampak positif UU Cipta Kerja untuk kawasan industri


Jumat, 16 Oktober 2020 / 21:13 WIB
Berharap dampak positif UU Cipta Kerja untuk kawasan industri
ILUSTRASI. Kawasan industri PT?Surya Semesta Internusa Tbk SSIA.


Reporter: Benedicta Prima, Dityasa H. Forddanta | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Undang-Undang (UU) Cipta Kerja memberikan harapan baru bagi pemain kawasan industri. Meski ada syarat minimal menguasai 50% lahan dari total rencana pengembangan untuk menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK), namun di sisi lain KEK membuka peluang datangnya investasi asing.

Erlin Budiman, VP Investor Relations & Corporate Communication PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) Erlin Budiman mengatakan, KEK umumnya memiliki sejumlah insentif.

Salah satunya, keringanan pajak yang bisa mengurangi beban keuangan perusahaan calon pembeli lahan. "Sehingga, pada akhirnya bisa mendorong penjualan," ujarnya kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Baca Juga: Menimbang nasib SKK Migas pasca UU Cipta Kerja disahkan

Setali tiga uang, analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas bilang, perubahan status dari kawasan industri menjadi KEK justru menarik karena ada banyak keuntungan yang didapat. "

"KEK akan banyak mendapatkan insentif dari pemerintah dan nantinya secara tidak langsung akan menarik minat investor asing untuk berinvestasi," terang Sukarno.

Dalam rancangan undang-undang tersebut memang menyebutkan soal insentif pajak berupa pengurangan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) juga bakal dipangkas. Belum berhenti sampai di sini, pemerintah daerah bahkan bisa memberikan fasilitas dan kemudahan lain.

Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian menilai, SSIA dan Puradelta Lestari (DMAS) bakal menjadi yang paling pertama mendapuk untung jika KEK berlaku. Sebab, keduanya memiliki infrastruktur yang sudah memadai. 

Namun, andai harus memilih, Joey lebih menyukai DMAS. "Karena perusahaan ini tidak memiliki utang," tandasnya.




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×