Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyambut perdagangan Senin (11/1), rupiah diselimuti beragam sentimen, baik dari domestik maupun global. Pada Jumat (8/1), rupiah tercatat melemah 0,79% di pasar spot.
Rupiah ditutup di level Rp 14.020 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat. Kendati begitu, dalam sepekan, rupiah di pasar spot masih berhasil catatkan penguatan sebesar 0,21%.
Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah pada Jumat ditutup di level Rp 14.058 per dolar AS atau melemah 0,86%. Namun, sama halnya di pasar spot, rupiah di kurs Jisdor dalam sepekan masih menguat 0,33%.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, sentimen penggerak rupiah pada hari ini akan datang dari respons pelaku pasar terhadap hasil rilis data ekonomi di AS, seperti non-farm payroll dan tingkat pengangguran.
Baca Juga: Rupiah diperkirakan akan melemah terbatas pada Senin (11/1)
Pasar memprediksi tingkat pengangguran pada Desember diperkirakan tidak akan lebih baik dari angka rilis bulan sebelumnya.
Selain itu, berbagai perkembangan vaksin serta potensi stimulus fiskal AS yang dapat mempengaruhi sentimen risiko dalam sepekan ke depan disebut Josua juga berpotensi menjadi sentimen penggerak rupiah
“Kalau dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan rilis data neraca perdagangan Desember yang diperkirakan akan kembali mengalami surplus. Selain itu, progress pendistribusian vaksin dan vaksinasi yang akan dilaksanakan paling lambat 13 Januari mendatang juga akan jadi fokus pasar,” ungka Josua ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (8/1).
Josua memproyeksikan, pada Senin (11/1) rupiah akan bergerak pada rentang Rp 13.950 - Rp 14.150 per dolar AS.
Selanjutnya: Berikut pertimbangan untuk pilih perusahaan aset kripto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News