Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Berau Coal Energy resmi mendapat restu dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk melepas sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). "Kami baru saja mendapatkan izin efektif IPO Berau dari Bapepam hari ini," ujar Vicky Ganda Saputra, Direktur Eksekutif Investment Banking PT Danatama Makmur, Jumat (6/8).
Sesuai rencana, target pencatatan saham Berau sebagai pendatang baru BEI adalah pada 19 Agustus 2010.
Vicky mengatakan, dari 3,4 miliar saham yang dilepas ke publik, investor institusi akan mendapat jatah 80%-85%. Sementara investor ritel bakal kebagian sisanya. "Mayoritas investor institusi itu adalah asing, tapi saya tidak ingat berapa porsi pastinya, yang pasti mayoritas," jelasnya.
Vicky lantas menerangkan, mayoritas investor asing itu berasal dari kawasan Asia. Mereka antara lain merupakan institusi perbankan swasta, private equity, dan hedge fund. Penawaran untuk investor asing tersebut ditangani oleh JP Morgan dan Credit Suisse.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, harga saham yang mereka tetapkan mencapai Rp 400 per saham. Danatama mengklaim, tingginya minat investor membuat target penerbitan dinaikkan, dari semula 3 miliar saham menjadi 3,4 miliar saham.
Pun begitu, analis menyebut, harga IPO Berau terbilang mahal dibandingkan harga saham sejenis di bursa. Dengan patokan harga itu, Berau berpotensi menjaring dana masyarakat sebesar Rp 1,36 triliun.
Awalnya, Berau berniat melepas 7 miliar saham. Namun, setelah berhasil menerbitkan obligasi global senilai US$ 350 juta, Berau memangkas target penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) mereka menjadi 3 miliar saham, dan kemudian direvisi lagi menjadi 3,4 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News