Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
Kenaikan BI-rate selanjutnya baru terjadi lagi pada Februari 2011. Saat itu BI menaikkan bunga acuan dari 6,5% (Januari) menjadi 6,75% (Februari). Tidak ada keniakan susulan.
Tahun 2011 | Bunga Acuan (%) | IHSG |
Desember 2011 | 6 | 3.821,992 |
Februari 2011 | 6.75 | 3.470,348 |
Januari 2011 | 6.5 | 3.409,167 |
Tak ada kenaikan selama dua tahun setelahnya, bunga acuan kembali naik pada Juni 2013. BI-rate naik dari 5,75% (Mei) ke 6% (Juni). BI-rate naik lagi selama tiga bulan berturut menjadi 6,5% (Juli), 7% (Agustus), dan 7,25% (September). Oktober tak berubah, BI mendongkrak lagi bunga acuan pada November menjadi 7,5%. Pada kurun yang sama IHSG malah naik dari 3.409,17 ke 3.470,35. Bahkan selama lima bulan berikutnya IHSG naik terus mendaki ke 4.130,80 (Juli).
Tahun 2013 | Bunga Acuan (%) | IHSG |
Desember 2013 | 7.5 | 4.274,177 |
Nopember 2013 | 7.5 | 4.256,436 |
Oktober 2013 | 7.25 | 4.510,631 |
September 2013 | 7.25 | 4.316,176 |
Agustus 2013 | 7 | 4.195,089 |
Juli 2013 | 6.5 | 4.610,377 |
Juni 2013 | 6 | 4.818,895 |
Mei 2013 | 5.75 | 5.068,628 |
Bagaimana reaksi IHSG dalam rentang waktu yang sama? Sebelum kenaikan BI-rate (Mei) IHSG masih nangkring di angka 5.068,62. Pada bulan Juni IHSG mulai turun ke 4.818,89 bahkan terus merosot sampai 4.195,09 pada Agustus 2013.
Sempat naik lagi sampai Oktober ke 4.510,63, IHSG turun lagi sejalan dengan kenaikan bunga acuan pada bulan November di 4,256.436.
Di masa pemerintahan Jokowi, belum genap sebulan setelah dilantik, BI menaikkan BI-rate pada November 2014. Dari sebelumnya (Oktober) 7,5%, bunga acuan diungkit menjadi 7,75%. Seolah tak mereken kenaikan itu, IHSG terus naik dari 5.089,55 (Oktober) sampai 5.289.40 (Januari 2015).
Tahun 2014 | Bunga Acuan (%) | IHSG |
Desember 2014 | 7.75 | 5.226,947 |
Nopember 2014 | 7.75 | 5.149,888 |
Oktober 2014 | 7.5 | 5.089,547 |
Itulah terakhir kali bunga acuan mengalami kenaikan. Sejak Februari 2015 BI berangsur-angsur menurunkan bunga acuan. Bahkan semenjak BI 7-day (Reverse) Repo Rate menggantikan BI-rate menggantikan BI pada April 2016, belum sekali pun acuan baru itu turun.
Jika hari ini (17/5) BI benar-benar mengumumkan kenaikan bunga acuan, berarti ini kali kedua bunga acuan naik sejak pemerintahan Jokowi-JK, sekalgus ini menjadi kenaikan pertama bagi BI 7-day (Reverse) Repo Rate.
Kira-kira bagaimana efeknya terhadap IHSG? Benarkah akan melunturkan pamor bursa saham yang belakangan memang terasa lebih mendebarkan? Tentu saja kita hanya bisa menduga-duga. Dari data yang sudah kita tinjau tadi, memang tampak kecenderungan terjadi penurunan IHSG ketika BI menaikkan bunga acuan secara beruntun dalam beberapa bulan.
Gejala ini tampak pada kenaikan BI-rate pada tahun, 2005, 2008, dan 2013. Namun, ingat pula, pada tahun 2005 IHSG sudah mampu memulihkan diri ketika bunga acuan masih dinaikkan BI.
Di luar itu, ketika bunga acuan hanya berlangsung tunggal, tahun 2011 dan 2014 dan tidak naik secara beruntun, IHSG rasa-rasanya tidak terpengaruh signifikan.
Jadi, apakah pelaku pasar saham baru perlu berdebar menjelang Rapat Dewan Gubernur BI bulan depan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News