kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Beli menara Rp 3,98 triliun, Tower Bersama (TBIG) minta restu RUPSLB akhir Maret 2021


Minggu, 28 Maret 2021 / 11:58 WIB
Beli menara Rp 3,98 triliun, Tower Bersama (TBIG) minta restu RUPSLB akhir Maret 2021
ILUSTRASI. Tower Bersama (TBIG) akan membayar akuisisi ini dengan pinjaman bank.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) makin mendekati penyelesaian akuisisi 3.000 menara milik PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST). Nilai keseluruhan akuisisi menara ini sebesar Rp 3,98 triliun yang terdiri dari pembelian menara Rp 3,97 triliun dan lahan terkait menara Rp 10,82 miliar.

Transaksi ini termasuk transaksi material karena mencapai 60,4% dari ekuitas Tower Bersama per 30 September 2020 yang sebesar Rp 6,160 triliun. Oleh karena itu, TBIG akan meminta persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk melanjutkan aksi korporasi ini. "RUPSLB Tower Bersama akan diselenggarakan pada Selasa 30 Maret 2021," ungkap Tower Bersama dalam keterbukaan informasi akuisisi menara di laman Bursa Efek Indonesia, Jumat (26/3).

Tower Bersama menyebut, penyelesaian transaksi akan dilakukan hari kerja kelima setelah seluruh persyaratan pendahuluan dipenuhi atau dikesampingkan dan dua bulan setelah tanggal perjanjian jual beli aset bersyarat, maka yang lebih akhir. Tower Bersama dan Inti Bangun setuju penyelesaian akan dilakukan selambat-lambatnya pada long-stop date pada 31 Mei 2021 atau tanggal lain yang disepakati bersama secara tertulis.

Untuk membayar akuisisi, Tower Bersama akan mencairkan pinjaman salah satu fasilitas revolving sebesar Rp 3,99 triliun. Setelah transaksi, aset dan liabilitas TBIG masing-masing akan meningkat sebesar Rp 4,44 triliun.

Baca Juga: Aksi jual beli menara telekomunikasi makin marak, simak prospek saham telekomunikasi

Sedangkan rasio keuangan Tower Bersama setelah transaksi juga akan meningkat, terutama rasio utang terhadap ekuitas (DER) dari 3,71 kali menjadi 4,31 kali dan rasio utang terhadap aset (DAR) dari 0,71 kali menjadi 0,74 kali.

Secara proforma dengan menggunakan buku per 30 September 2020, apabila perjanjian jual beli aset bersyarat ini ditutup, maka akuisisi 3.000 menara akan menambah menara TBIG menjadi lebih dari 19.000 sites yang segera akan menghasilkan pendapatan dan EBITDA yang lebih tinggi.

Per 30 September 2020, emiten berkode saham TBIG ini memiliki 31.703 penyewaan dan 16.215 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik perusahaan terdiri dari 16.093 menara telekomunikasi dan 122 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 31.581, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) TBIG menjadi 1,96.

Baca Juga: Bayar utang anak usaha, Tower Bersama (TBIG) terbitkan obligasi Rp 970 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×