Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) makin mendekati penyelesaian akuisisi 3.000 menara milik PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST). Nilai keseluruhan akuisisi menara ini sebesar Rp 3,98 triliun yang terdiri dari pembelian menara Rp 3,97 triliun dan lahan terkait menara Rp 10,82 miliar.
Transaksi ini termasuk transaksi material karena mencapai 60,4% dari ekuitas Tower Bersama per 30 September 2020 yang sebesar Rp 6,160 triliun. Oleh karena itu, TBIG akan meminta persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk melanjutkan aksi korporasi ini. "RUPSLB Tower Bersama akan diselenggarakan pada Selasa 30 Maret 2021," ungkap Tower Bersama dalam keterbukaan informasi akuisisi menara di laman Bursa Efek Indonesia, Jumat (26/3).
Tower Bersama menyebut, penyelesaian transaksi akan dilakukan hari kerja kelima setelah seluruh persyaratan pendahuluan dipenuhi atau dikesampingkan dan dua bulan setelah tanggal perjanjian jual beli aset bersyarat, maka yang lebih akhir. Tower Bersama dan Inti Bangun setuju penyelesaian akan dilakukan selambat-lambatnya pada long-stop date pada 31 Mei 2021 atau tanggal lain yang disepakati bersama secara tertulis.
Untuk membayar akuisisi, Tower Bersama akan mencairkan pinjaman salah satu fasilitas revolving sebesar Rp 3,99 triliun. Setelah transaksi, aset dan liabilitas TBIG masing-masing akan meningkat sebesar Rp 4,44 triliun.
Baca Juga: Aksi jual beli menara telekomunikasi makin marak, simak prospek saham telekomunikasi
Sedangkan rasio keuangan Tower Bersama setelah transaksi juga akan meningkat, terutama rasio utang terhadap ekuitas (DER) dari 3,71 kali menjadi 4,31 kali dan rasio utang terhadap aset (DAR) dari 0,71 kali menjadi 0,74 kali.
Secara proforma dengan menggunakan buku per 30 September 2020, apabila perjanjian jual beli aset bersyarat ini ditutup, maka akuisisi 3.000 menara akan menambah menara TBIG menjadi lebih dari 19.000 sites yang segera akan menghasilkan pendapatan dan EBITDA yang lebih tinggi.
Per 30 September 2020, emiten berkode saham TBIG ini memiliki 31.703 penyewaan dan 16.215 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik perusahaan terdiri dari 16.093 menara telekomunikasi dan 122 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 31.581, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) TBIG menjadi 1,96.
Baca Juga: Bayar utang anak usaha, Tower Bersama (TBIG) terbitkan obligasi Rp 970 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News