Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto
El Nino juga diyakini mereda. Hal ini akan menjadi penopang SSMS dalam meningkatkan volume penjualan. Dengan kenaikan produksi CPO, SSMS menargetkan peningkatan penjualan.
Untuk pasar ekspor, SSMS fokus menggarap pasar Pakistan dan India. "Saat ini kontribusinya 20%30% terhadap total penjualan," kata Novilya.
Andy memprediksi, produksi CPO SSMS pada 2017 dan 2018 masing-masing tumbuh 18,2% dan 21,7% menjadi 384.000 ton dan 447.200 ton. Sedangkan volume penjualan CPO masing-masing naik 3,7% dan 21,7% menjadi 303.400 ton dan 411.400 ton.
Andy menargetkan pendapatan SSMS akan tumbuh jadi Rp 3,1 triliun tahun ini dan Rp 4,4 triliun tahun depan. Laba bersih tahun ini diprediksi mencapai Rp 733,2 miliar dan Rp 1,1 triliun tahun depan.
Andy dan Nafan merekomendasikan buy SSMS dengan target harga masing-masing Rp 2.040 dan Rp 1.985 per saham. Novilya merekomendasikan hold dengan target harga Rp 1.900 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News