Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Emiten perkebunan kelapa sawit PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) bakal menggenjot produksinya tahun ini. Hal yang bakal dilakukan selain ekspansi penanaman di lahan baru adalah akusisi perkebunan yang berada di arean perkebunan dan pabrik milik SSMS.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan bilang, akuisisi area tanam baru merupakan langkah yang baik untuk meningkatkan pertumbuhan anorganik untuk jangka menengah dan panjang. Target akusisi akan dilakukan pada area yang berdekatan dengan perkebunan kelapa sawit dan pabrik crude palm oil (CPO) yang ada. "Akusisi tersebut bertujuan untuk menjaga kualitas pengelolaan CPO dan efisiensi biaya transportasi," ujar Andy dalam riset pada April lalu.
Menurutnya strategi pertumbuhan anorganik ini memberikan ruang yang signifikan untuk pertumbuhan jangka panjang. Apalagi SSMS telah menargetkan area tanam menjadi 150.000 hektare (ha) pada 2018 mendatang dari 34.000 ha pada 2014. Sampai tahun 2016 SSMS mengelola perkebunan kelapa sawit seluas 70.125 ha.
Adapun menurut analis Megacapital Sekuritas Novilya Wiyatno, strategi mengakusisi perkebunan kelapa sawit telah dijalankan SSMS sejak 2015 silam. SSMS telah mengakusisi 4 properti perkebunan di akhir tahun 2015 yaitu PT Menteng Kencana Masa, PT Mirza Pratama Putra, PT Tanjung Sawit Abadi, dan PT Sawit Multi Utama.
"Untuk menopang pertumbuhan pada tahun 2017, yaitu dengan merealisasikan ekspansi lahan seluas 10.000 ha dalam rangka mendukung pencapaian target 150.000 ha lahan," ujar Novilya dalam riset 5 Juni 2017.
Selain itu SSMS juga masih memiliki 15.258 ha, sehingga memungkinkan ekspansi untuk meningkatkan jumlah lahan tertanam. Kemudian profil tanam SSMS juga masih muda, mengindikasikan tanaman sawit akan memasuki tahun puncak produksi dalam beberapa tahun ke depan. Lokasi perkebunan yang berdekatan satu sama lain serta berdekatan dengan lokasi pabrik pengolahan membuat proses pengangkutan lebih efisien.
Apalagi, lanjut Andy, SSMS merencanakan untuk meningkatkan kapasitas pabrik, tentunya produksi CPO akan meningkat kedepannya. Rencananya SSMS akan meningkatkan kapasitas pabrik sampai 600 ton per jam dari sebelumnya 375 ton per jam pada tahun 2016.
Dengan produksi CPO yang akan meningkat kedepannya, SSMS menargetkan untuk meningkatkan penjualan. Selain meningkatkan penjualan di dalam negeri, SSMS juga akan memperluas target ekspor, yaitu fokus menggarap pasar Pakistan dan India. "Saat ini ekspor berkontribusi 20% - 30% terhadap total penjualan SSMS," kata Novilya.
Untuk itu Andy memprediksi produksi CPO Sawit Sumbermas pada 2017 dan 2018 masing-masing tumbuh 18,2% dan 21,7% menjadi 384.000 ton dan 447.200 ton. Sedangkan untuk volume penjualan CPO masing-masing tumbuh 3,7% dan 21,7% menjadi 303.400 ton dan 411.400.
Andy merekomendasikan buy dengan target harga Rp 2.040 per saham. Sedangkan Novilya merekomendasikan hold dengan target harga Rp 1.900. SSMS ditutup menguat 2,17% ke level Rp 1.650 per saham pada penutupan perdagangan Selasa (13/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News