kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belasan saham bangkit dari level gocap, ini rekomendasi analis


Minggu, 11 Oktober 2020 / 19:26 WIB
Belasan saham bangkit dari level gocap, ini rekomendasi analis
ILUSTRASI. Hingga Jumat (9/10), ada 89 saham yang mentok di harga terendah Rp 50.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga penutupan perdagangan Jumat (9/10), ada 89 saham yang mentok di harga terendah Rp 50 atau saham gocap. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding saham gocap di akhir semester I 2020 yang mencapai 79 saham. 

Di tengah saham gocap yang semakin bertambah, beberapa saham justru terlepas dari jerat harga Rp 50. Berdasar penelusuran Kontan.co.id, setidaknya ada 18 saham yang mencatatkan peningkatan harga. Sebanyak 12 saham di antaranya masih berada di kisaran harga Rp 50 hingga Rp 60. Adapun enam saham lainnya tercatat meningkat ke level lebih dari Rp 60. 

Enam saham tersebut adalah PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) menjadi Rp 82, PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) menjadi Rp 61, PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KARW) menjadi Rp 80, PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) menjadi Rp 89, PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) menjadi Rp 64, dan PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS) menjadi Rp 75. 

Penguatan saham-saham itu terpantau oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasar penelusuran Kontan.co.id, BEI mengumumkan harga dan aktivitas beberapa saham bergerak di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA). Saham yang dimaksud adalah KAYU dan KPAS.  

Baca Juga: Penjualan eceran membaik, berikut prediksi analis untuk sektor retail

Kendati keenam saham itu berhasil lepas dari level terendah, analis menyarankan pelaku pasar tetap menghindari saham-saham tersebut. Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr mengatakan, kenaikan saham-saham itu hanya dipicu oleh faktor teknikal. Ke depan, pergerakan harganya masih sulit diprediksi karena likuiditasnya kecil dan volatile. 

"Baiknya dihindari. Jika kembali ke Rp 50 lagi akan sulit ditransaksikan," kata Zamzami kepada Kontan.co.id, Minggu (11/10). 

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengamati, saham-saham gocap itu bergerak saat IHSG tengah sepi atau menurun. Sebab, saham-saham ini menjadi alternatif bagi pelaku pasar yang ingin melakukan trading.

Adapun dilihat secara teknikal, saham KAYU dan KARW sebenarnya masih berpotensi untuk melanjutkan penguatan. Akan tetapi, William merekomendasikan untuk menghindari saham-saham yang bangkit dari level gocap itu. "Sebaiknya dihindari karena volatilitas yang terlalu tinggi menyulitkan untuk diikuti," ungkap William kepada Kontan.co.id, Minggu (11/10).

Baca Juga: Sepekan di zona hijau, IHSG rawan profit taking pada Senin (12/10)

Di sisi lain William melihat, saat ini ada beberapa sentimen positif terhadap IHSG yang kemungkinan akan berlanjut pada penguatan saham-saham blue chips. Oleh karena itu, saham-saham yang bangkit dari level gocap tadi rawan ditinggalkan. 

Sekadar informasi, hingga penutupan perdagangan Jumat (9/10), IHSG berada di  5.053,66. Level tersebut menguat 1,30% sepanjang tiga bulan terakhir. Jika dibandingkan dengan enam bulan yang lalu, level tersebut menguat 16,47%. Walau mencatatkan penguatan akhir-akhir ini, IHSG masih melemah 19,78% secara year to date (ytd). 

Baca Juga: Menanti Pasar Pulih, Investor Reksadana Bisa Pilih Racikan Portofolio Defensif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×