Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau sepanjang perdagangan pekan lalu. Secara total, IHSG naik 2,58% ke posisi 5.053,66 dari 4.926,73 pada akhir pekan sebelumnya.
Tapi untuk perdagangan Senin (12/10), Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memprediksi, IHSG berpotensi terkoreksi karena rawan aksi ambil keuntungan. Ia memperkirakan, IHSG akan bergerak dengan support di 4.975 dan resistance di 5.080.
"Secara teknikal, IHSG membentuk three white candles yang diikuti dengan sinyal overbought pada indikator Stochastic RSI pada Senin (12/10)," kata Valdy saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (9/10).
Pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi oleh data ekonomi, terutama hasil survei Bank Indonesia (BI) tentang penjualan retail. Pada Agustus 2020, penjualan eceran masih terkoreksi 9,2% secara year on year (yoy) meski lebih baik dari Juli 2020 yang turun 12,3% yoy. Sentimen lainnya berasal dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang hasilnya dijadwalkan rilis pada Selasa (13/10).
Baca Juga: BI diperkirakan menahan suku bunga, ini prediksi pergerakan IHSG
Dengan mempertimbangkan sentimen-sentimen tersebut, Valdy menyarankan investor untuk mencermati peluang trading buy lima saham pada perdagangan esok hari. Lima saham tersebut adalah PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
"Hati-hati dalam merespons peluang akumulasi beli pada saham-saham yang telah menguat signifikan sepanjang pekan lalu," ucap Valdy.
Sementara itu, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani memprediksi, IHSG pada Senin (12/10) berpeluang bergerak menguat ke level resistance 5.100. "Namun, perlu diperhatikan potensi terjadinya profit taking pada IHSG dengan level support terdekat di 5.011," ungkap Hendriko.
Menurut dia, sentimen yang berpotensi mempengaruhi laju IHSG secara domestik adalah data neraca perdagangan yang bakal dirilis pada Kamis (15/10). Sentimen lainnya juga berasal dari penerapan Omnibus Law Cipta Kerja serta perkembangan pemilu Amerika Serikat.
Baca Juga: IHSG menguat 2,58% sepekan, kapitalisasi pasar mencapai Rp 5.877,47 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News