kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BEI yakin, aturan free float saham kelar tahun ini


Jumat, 23 Agustus 2013 / 13:32 WIB
BEI yakin, aturan free float saham kelar tahun ini
ILUSTRASI. Berikut ide-ide yang bisa Anda gunakan untuk memanfaatkan kamar kosong di rumah. Foto:?Instagram @mrsd_homeandhappiness


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini masih menggodok aturan batas minimal porsi saham yang beredar di publik alias free float. Rencananya, BEI aturan ini ditargetkan kelar akhir tahun 2013 ini.

Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEIĀ  bilang, aturan tersebut akan berlaku surut, alias berlaku tidak hanya bagi calon perusahaan yang akan melakukan penawaran saham perdana saja, melainkan juga bagi emiten yang sudah tercatat di BEI.

"Free float juga berlaku bagi emiten yang sudah ada. Tapi pasti ada transisi dahulu lewat RUPS. Waktu transisinya antara 6 bulan sampai 12 bulan," ungkap Hoesen kepada wartawan usai shalat Jumat di kantornya, 23/8).

Itu artinya, aturan free float berlaku awal tahun 2014, maka tahun 2015 semua emiten wajib melepas saham yang ditentukan oleh pihak otoritas. Hoesen menilai, soal besaran minimal saham yang dilepas ke publik masih diusahakan sebesar 20%.

"Kalau belajar dari negara lain, inginnya di atas 20% (saham yang dilepas publik)," ujarnya. Free float adalah saham yang beredar di publik yang biasanya dimiliki investor ritel.

Jumlah saham free float inilah yang menentukan likuiditas perdagangan saham suatu emiten di BEI. Sebab, terdapat beberapa calon emiten yang melaksanakan IPO tahun ini dengan melepas saham hanya 10% saham ke publik, namun free float-nya hanya 2%.

Alhasil, pergerakan saham emiten tersebut diperkirakan akan kurang likuid ditransaksikan investor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×