Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan sediakan alternatif indeks lain yakni green index di mana berisikan emiten yang bisnisnya memenuhi kriteria Environment Social Governance (ESG) atau selaras dengan alam. Bursa menargetkan pada semester I 2020 indeks ini akan diluncurkan.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menyatakan sampai saat ini bursa masih dalam tahap penjajakan pemilihan partner atau pihak ketiga untuk komite khusus yang akan bekerjasama dengan bursa dan Sri Kehati dalam menentukan ESG Compliance.
“Bursa memilih pihak ketiga independent yang secara global sudah best practice dalam menawarkan jasa sejenis ke bursa lain,” jelasnya saat ditemui di BEI, Senin (19/8).
Baca Juga: Menelisik dampak pemangkasan suku bunga acuan BI
Hasan bilang hal ini dilakukan karena bursa menginginkan kriteria yang ajeg bukan karena pesanan tertentu sehingga dibutuhkan pihak independent agar tidak ada dualisme tentang hasil scoring-nya.
Hasan menyatakan animo masyarakat lokal maupun asing terhadap investasi ke saham hijau saat ini sedang besar.
Hasan menjelaskan bursa bisa saja mengadopsi kriteria dari Global Reporting Initiative (GRI) yang standarnya di bawah United Nation. Salah satu penilaian terkait scoring ESG-nya juga melihat dari Sustainable Development Goals (SDG) yang berisikan 17 poin tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: IHSG ditutup menguat 0,16% ke level Rp 6.296 pada perdagangan, Senin (19/8)