kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

BEI sulit capai target penerbitan obligasi


Senin, 14 Juli 2014 / 21:24 WIB
BEI sulit capai target penerbitan obligasi
ILUSTRASI. Penderita obesitas bisa menjalani operasi bariatrik di bawah rekomendasi dokter. Apa itu operasi bariatrik?


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Penerbitan surat utang oleh perusahaan atau obligasi korporasi tahun ini lesu.  Direktur Indonesia Bond Pricing Agency atau IBPA Wahyu Trenggono memperkirakan penerbitan obligasi korporasi sulit mencapai Rp 50 triliun atau turun dibandingkan penerbitan tahun lalu yang mencapai Rp 58,56 triliun.

Menurut Wahyu banyak sentimen yang membuat emiten urung untuk menerbitkan surat utang. Seperti,  tingginya inflasi akibat kenaikan tarif dasar listrik yang sudah diberlakukan dan adanya pencabutan stimulus secara total oleh Amerika Serikat. “Kita lihat inflasi terkendali atau tidak di tahun ini karena ada lebaran, kenaikan tarif dasar listrik, dan Oktober akan ada pencabutan stimulus,” ujar dia, Senin (14/7).

Apabila inflasi terus mengalami kenaikan, bukan tidak mungkin. Bank Indonesia akan kembali menaikkan suku bunga acuannya atau BI rate.    Padahal,  jika suku bunga kembali naik dari posisi 7,50% maka beban emiten akan bertambah berat. Pasalnya, BI Rate menjadi acuan investor calon pembeli obligasi untuk meminta kupon.

Kendati demikian, ia menambahkan, laju inflasi tergantung kepada Presiden yang terpilih nantinya. Jika program Presiden yang terpilih dapat mengendalikan inflasi maka investor akan tertarik untuk membeli. “Investor butuh bukti, mereka bisa hitung-hitungan,” tuturnya.

Hingga akhir Juni 2014, nilai obligasi baru tercatat Rp 22,03  triliun. Wahyu memperkirakan penerbitan obligasi baru masih dibatasi oleh tingginya suku bunga acuan serta adanya perhelatan pemilu.

Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri menargetkan penerbitan obligasi korporasi baru tahun ini bisa mencapai Rp 50 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×