Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan ada dua emiten mercusuar alias lighthouse yang masih mengantre melakukan initial public offering (IPO) di tahun 2025.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, IPO dua emiten lighthouse itu direncanakan bakal dilakukan dalam waktu dekat. Kedua emiten itu merupakan sisa alias carry over dari pipeline tahun 2024.
Berdasarkan catatan Kontan, dari sisi pipeline hingga 30 Desember 2024, masih ada 21 perusahaan dalam antrean untuk IPO. Tiga perusahaan di antaranya merupakan perusahaan mercusuar dengan kapitalisasi pasar jumbo.
BEI juga menargetkan bisa kedatangan 66 perusahaan baru di tahun 2025.
Baca Juga: BEI Bakal Ketemu Kementerian BUMN, Bahas Rencana IPO BUMN
Kata Nyoman, satu emiten lighthouse sudah melantai di Bursa per hari ini. Artinya, masih ada dua emiten lighthouse lagi yang bakal IPO di tahun ini.
“Dari 1 sampai 8 (emiten yang sudah IPO), mungkin ada 1 yang lighthouse. Nanti saya cek,” ujarnya saat ditemui di Gedung BEI, Senin (13/1).
Nyoman tak menyebutkan emiten mana yang dia maksud sebagai emiten lighthouse dari delapan perusahaan yang sudah melantai di Bursa di awal tahun 2025. Namun, kategori emiten lighthouse diberikan kepada perusahaan dengan kapitalisasi pasar minimal Rp 3 triliun.
Dari kedelapan emiten yang sudah IPO di awal tahun ini, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) menjadi emiten dengan raihan penawaran umum terbesar. Emiten properti ini menjadi perusahaan keenam yang tercatat di BEI pada tahun 2025.
CBDK melepas 566.894.500 saham biasa atas nama atau sebesar 10% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp 20 per saham di harga perdana Rp 4.060 per lembar saham. Dus, CBDK pun meraup dana segar sekitar Rp 2,3 triliun dari aksi initial public offering (IPO) ini.
Baca Juga: Bangun Kosambi Sukses (CDBK) Resmi Melantai di BEI Hari Ini (13/1), Sahamnya Naik 25%
Pada perdagangan perdana, hingga pukul 09.00 WIB, saham CBDK naik 25% ke posisi harga Rp 5.075 per saham.
CBDK juga mencatatkan kelebihan permintaan alias oversubscribed sekitar 344,28 kali, dengan sekitar 168.874 investor yang berpartisipasi dalam penawaran saham ini.
Selanjutnya: KAI Siapkan Kereta Api Tambahan untuk Libur Panjang Januari, Ini Jadwalnya
Menarik Dibaca: KAI Siapkan Kereta Api Tambahan untuk Libur Panjang Januari, Ini Jadwalnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News