kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BEI: Saham gorengan tidak pengaruhi minat investor asing


Jumat, 10 Januari 2020 / 20:11 WIB
BEI: Saham gorengan tidak pengaruhi minat investor asing
ILUSTRASI. Ilustrasi saham Bursa Efek Indonesia./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/12/2018.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakui, maraknya kasus saham gorengan menjadi sentimen negatif bagi pasar. Akan tetapi, efeknya tidak signifikan.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengatakan, berkaca dari transaksi sepanjang 2019, saham gorengan memang besar secara volume transaksi, akan tetapi hanya berpengaruh 8,3% dari total nilai transaksi. Karenanya Laksono bilang, sentimen ini tidak berpengaruh terhadap minat investor asing terhadap pasar Indonesia. 

Baca Juga: BEI: Ada 41 saham yang diduga saham gorengan

"(investor asing) Lebih sensitif terhadap berita ekonomi dan berita politik dari Indonesia," kata Laksono di Gedung BEI Jumat (10/1). 

Selain itu, investor asing juga dipengaruhi oleh kejadian-kejadian terkini seperti ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran. 

Catatan saja, pada perdagangan Jumat (10/1) nilai transaksi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 6,24 miliar. Sudah sepekan perdagangan di tahun 2020 berjalan, nilai transaksi di bursa masih terhitung sepi. 

Menurut Laksono, sepinya transaksi karena pasar tengah mengurangi risiko berdagang di emerging market. Selain karena sentimen global antara Amerika Serikat dan Iran, Laksono melihat sentimen antara China dan Indonesia terkait Natuna turut berpengaruh. 

Baca Juga: Untuk kelabui auditor, Jiwasraya diduga sengaja beli saham BUMN gorengan

Adapun secara historis selama lima tahun belakang, dua minggu pertama di tahun baru rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) memang masih sepi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×