Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rebalancing saham-saham yang menjadi anggota Jakarta Islamic Index (JII) 70 dan JII 30 berlaku mulai Senin (10/6). Melihat data Bursa Efek Indonesia (BEI), secara year to date (ytd), per Jumat (31/5), indeks JII 70 turun 3,34%. Sementara itu, per perdagangan Senin (10/6), indeks JII 70 hanya turun 1,57%.
Analis Profindo Sekuritas Indonesia Dimas Wahyu Putra Pratama mengatakan, anggota saham dalam JII 70 dan JII 30 sebenarnya lebih menarik sebelum rebalancing. Alasannya, saham-saham yang masuk adalah tier kedua dan beberapa yang keluar justru termasuk saham blue chip. Meskipun begitu, menurut dia, mayoritas saham-saham indeks ini masih bagus untuk dikoleksi.
“Sebagai contoh, saham PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) itu saham-saham yang masih menarik. Undervalue tapi masih oke,” kata dia kepada Kontan.co.id di Jakarta, Senin (10/6).
Pada perdagangan Senin (10/6), harga saham BRIS naik 0,97% ke level Rp 520 dan BTPS naik 1,05% ke level Rp 2.880.
Selain itu, ia menilai indeks ini lebih defensif dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Alasannya, saham-saham dengan votatilitas tinggi, yakni saham perbankan non-syariah yang termasuk blue chip tidak masuk ke dalam indeks ini.
Sebaliknya, JII hasil rebalancing diisi oleh saham-saham dari beragam sektor seperti konsumer, infrastruktur hingga aneka industri. “Apalagi pemerintah membangun infrastruktur. Jadi, investor layak investasi pada saham-saham di JII," ucap dia.
Menurut dia, indeks ini dapat dijadikan acuan bagi para investor syariah. Melihat saham-saham penghuni indeks ini, ia memperhitungkan, sebanyak 20% anggota indeks ini dapat terus tumbuh dalam satu tahun ke depan. Meskipun begitu, investor perlu tetap memperhatikan kinerja dan perusahaan yang akan menjadi tempatnya berinvestasi.
Sebagai informasi, BEI menyesuaikan kembali saham-saham JII 70 dan JII 30 untuk periode perdagangan Juni 2019-November 2019. Untuk JII 70, BEI memasukkan 11 saham baru, yaitu saham PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT GMF AeroAsia Tbk (GMFI), PT Indorama Syntetics Tbk (INDR), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT. Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI), PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), dan PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC).
Sebaliknya, dari JII 70, BEI mengeluarkan saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), dan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA).
Sementara itu, untuk JII 30, BEI memasukkan saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA). Sebaliknya, BEI mengeluarkan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News