kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.066   81,71   1,17%
  • KOMPAS100 1.058   17,53   1,69%
  • LQ45 832   15,02   1,84%
  • ISSI 214   1,26   0,59%
  • IDX30 424   8,30   1,99%
  • IDXHIDIV20 511   9,19   1,83%
  • IDX80 121   1,97   1,66%
  • IDXV30 125   0,64   0,51%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

BEI Mencatat Rekor Aktivitas IPO Tahun Ini


Kamis, 15 Desember 2022 / 20:20 WIB
BEI Mencatat Rekor Aktivitas IPO Tahun Ini
ILUSTRASI. Ada 59 emiten baru di Bursa Efek Indonesia sejak awal tahun 2022 hingga Kamis (15/12).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencetak rekor pendatang baru. Terbaru, PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY) menjadi emiten ke-59 sepanjang tahun ini.

Sebagai informasi, hingga 9 Desember 2022, ada 58 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI. Jumlah dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 32,7 triliun.

Dengan masuknya VTNY, maka aktivitas IPO tahun ini meningkat 9% dibanding tahun lalu yang sebesar 54 perusahaan. IPO tahun ini juga lebih tinggi dibanding rekor all time high BEI pada 2018 yang berjumlah 57 emiten baru.

Kepala Riset Aldiracita Sekuritas Agus Pramono mengatakan, pendorong emiten melakukan IPO juga seiring prospek pemulihan ekonomi untuk mengokohkan keputusan ekspansi. "Juga diikuti kondisi indeks saham yang relatif kondusif," ujar Agus kepada Kontan.co.id, Kamis (15/12).

Baca Juga: Tawarkan Saham Perdana di BEI, Venteny Fortuna (VTNY) Catat Oversubscribe 12,58 kali

Analis Pilarmas Investindo Desy Israhyanti menambahkan bahwa aktivitas IPO tahun ini membawa bursa saham Indonesia menjadi terbanyak di kawasan ASEAN. Posisi IPO terbanyak di Indonesia sudah terlihat dalam tiga tahun terakhir.

"Melihat era kenaikan suku bunga tinggi, IPO menjadi alternatif mendapatkan pendanaan dengan dana murah," kata Desy kepada Kontan.co.id, Kamis (15/12).

Sektor barang konsumen primer terbanyak mencari pendanaan melalui IPO, yakni sebanyak 16 emiten. Menurut Desy, hal ini karena adanya kebutuhan pendanaan di tengah membaiknya konsumsi masyarakat dan ekspansi emiten konsumen primer dalam mengembangkan bisnis.

Meskipun demikian, banyak pendatang baru ini mencatatkan penurunan harga saham. Contohnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang saat ini harganya turun menjadi Rp 97 per saham dibandingkan harga perdana di Rp 338.

Baca Juga: Stockbit: Kenaikan Jumlah Investor Harus Diikuti dengan Edukasi yang Benar

Agus berpandangan, secara umum tahun ini dunia sedang mengalami bear market. Suku bunga yang tinggi tidak menguntungkan perusahaan start-up dan peers.

"Selain itu dengan naiknya suku bunga, akan lebih susah untuk mencari pendaan bagi perusahaan start-up sehingga bisa dilihat PHK dan efisiensi yang marak dilakukan," kata Agus.

Oleh sebab itu, Agus menyarankan pada dasarnya investor perlu mencermati valuasi perusahaan melalui prospek kinerja ke depannya. Investor diharapkan tidak terlalu tersilaukan dengan kinerja keuangan historis karena situasi bisnis yang sangat dinamis dan tidak menentu saat ini.

Baca Juga: Jadi Alternatif Pendanaan Baru, IPO BPR Memerlukan Aturan yang Prudent

Desy menambahkan, investor juga sebaiknya mencermati tujuan pendanaan yang sifatnya produktif atau ekspansif. Selain itu juga struktur permodalan yang kuat.

Untuk tahun depan, Pilarmas memperkirakan aktivitas IPO masih akan marak menimbang tren suku bunga yang masih tinggi. Namun, Agus justru berpandangan situasi dan outlook pasar dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi dinilai akan menahan beberapa perusahaan untuk wait and see terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×