kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Stockbit: Kenaikan Jumlah Investor Harus Diikuti dengan Edukasi yang Benar


Rabu, 14 Desember 2022 / 23:10 WIB
Stockbit: Kenaikan Jumlah Investor Harus Diikuti dengan Edukasi yang Benar
ILUSTRASI. Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan jumlah investor yang signifikan di pasar modal perlu dibarengi dengan upaya edukasi yang benar agar masyarakat tidak sekedar ikut-ikutan atau takut ketinggalan (FOMO/Fear of Missing Out) dalam berinvestasi.

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan bahwa di akhir bulan November 2022, jumlah investor di pasar modal telah menyentuh angka 10,15 juta investor atau naik 35,57% dari 7,49 juta investor di akhir tahun 2021. Khusus mengenai investor saham, angkanya telah menyentuh 4,38 juta investor di akhir November 2022.

Di sepanjang tahun 2022, aplikasi investasi saham Stockbit telah menghadirkan berbagai fitur menarik serta menggencarkan upaya edukasi dan literasi untuk membumikan pesan yang dicanangkan oleh Bursa Efek Indonesia, yakni 3P (Paham, Punya, Pantau).

Baca Juga: Wall Street Naik Tipis Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed, Rabu (14/12)

Hal ini Stockbit lakukan demi meningkatkan partisipasi masyarakat untuk berinvestasi dengan benar di pasar modal.

“Kami menyadari bahwa sebagian pengguna kami adalah investor pemula yang baru pertama kali berinvestasi saham lewat platform digital seperti Stockbit. Salah satu fitur yang kami miliki dan dirasa sangat membantu investor pemula adalah Virtual Trading. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan simulasi investasi saham dengan saldo virtual sebesar Rp 100 juta,” kata PR & Corporate Communication Lead Stockbit, William dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/12).

Ia bilang, selain fitur Virtual Trading, ada enam alasan lain mengapa investor pemula memilih Stockbit sebagai aplikasi investasi mereka. Pertama, Stockbit peduli dengan pengetahuan dan pemahaman penggunanya terhadap pasar modal. Hal ini diwujudkan lewat Stockbit Academy.

Kedua, Stockbit memiliki Stockbit Stream, yakni forum sosial untuk saling berdiskusi antarpengguna. Para pengguna bisa saling belajar dan bertukar pikiran seputar isu-isu terkini di pasar modal serta mendapatkan informasi langsung dari emiten karena banyak emiten yang memiliki akun dan aktif di Stockbit Stream.

Baca Juga: Ajaib dan Stockbit Sekuritas Kena Tegur BEI, Ini Penyebabnya

Ketiga, saat pengguna memutuskan untuk berinvestasi, fee beli saham di Stockbit adalah 0,1% dan fee jualnya sebesar 0,2%. Fee ini termasuk yang paling murah di industri.

Selain itu, pembukaan rekening dana nasabah (RDN) di Stockbit tidak dikenakan persyaratan minimum deposit dan hanya memerlukan waktu satu hari kerja. Dalam hal ini, Stockbit bermitra dengan Bank Central Asia (BCA) dan Bank Jago untuk pembukaan RDN.

Kelima, pengguna yang membuka RDN di Stockbit akan mendapatkan akses terhadap fitur Stockbit Pro, yakni tools analisis saham yang komprehensif dan membantu investor pemula untuk berinvestasi layaknya profesional.

Stockbit Pro memungkinkan pengguna untuk mengakses Keystats, Analyst Rating, Intraday Charts, informasi tentang aksi korporasi, dan Screener dengan berbagai indikator yang sangat lengkap.

Keenam, Stockbit telah menghadirkan fitur e-IPO untuk memungkinkan para pengguna, khususnya para investor ritel, untuk melihat daftar perusahaan yang akan melakukan IPO serta meningkatkan kesempatan mereka dalam mendapatkan alokasi penjatahan saham.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham dan Arah IHSG Menyambut Suku Bunga The Fed, Kamis (15/12)

Sampai dengan tanggal 9 Desember 2022, jumlah perusahaan yang menerbitkan dan mencatatkan saham di BEI telah mencapai 58 perusahaan.

“Pengguna Stockbit yang memesan saham dengan fitur e-IPO tidak perlu mengisi dokumen fisik sama sekali, tidak perlu registrasi ulang, dan prosesnya dilengkapi dengan instruksi yang mudah dimengerti,” pungkas William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×