kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BEI Masih Mengantongi 37 Calon Emiten Dalam Pipeline IPO


Minggu, 10 Juli 2022 / 13:35 WIB
BEI Masih Mengantongi 37 Calon Emiten Dalam Pipeline IPO
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mencatatkan 25 emiten baru sejak awal tahun ini sampai dengan 8 Juli 2022.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mencatatkan 25 emiten baru sejak awal tahun ini sampai dengan 8 Juli 2022. Per tanggal yang sama, masih ada 37 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.

Berdasarkan situs web resmi e-IPO, ada delapan perusahaan yang tengah dalam periode bookbuilding. Sebut saja PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC), PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC), PT Aman Agrindo Tbk (GULA), PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA), PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM), PT Tera Data Indonusa Tbk (AXIO), PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI), dan PT Hillcon Tbk (HILL).

Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, daftar perusahaan dalam pipeline IPO didominasi oleh perusahaan aset skala menengah, yakni 15 perusahaan. "Sementara itu, sebanyak sembilan perusahaan termasuk aset skala kecil dan 13 perusahaan tergolong aset skala besar," kata Nyoman, Jumat (8/7).

Baca Juga: Saham LQ45 Diobral, Simak Rekomendasi Saham yang Prospektif

Berdasarkan POJK 53/POJK.04/2017 tanggal 19 Juli 2017, perusahaan dengan skala kecil adalah yang memiliki aset tidak lebih dari Rp 50 miliar, sedangkan perusahaan skala menengah memiliki aset lebih dari Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar, dan perusahaan aset skala besar memiliki aset di atas Rp 250 miliar.

Selanjutnya, secara sektoral, perusahaan yang tergolong dalam sektor barang konsumsi primer terdiri dari sembilan perusahaan. Disusul tujuh perusahaan dari sektor barang konsumsi nonprimer, lima perusahaan dari sektor transportasi dan logistik, dan empat perusahaan dari sektor infrastruktur.

Kemudian, tiga perusahaan berasal dari sektor teknologi dan satu perusahaan dari sektor properti dan real estat. Lalu, dua perusahaan termasuk sektor barang baku, dua perusahaan kesehatan, dua perusahaan energi, dan dua perusahaan berasal dari sektor perindustrian.

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Akan Menerbitkan Obligasi Rp 3 Triliun, Simak Kuponnya

Dalam pipeline efek bersifat utang dan sukuk, BEI juga masih mengantongi 23 perusahaan di pipeline. "Terdapat 23 issuer yang akan mencatatkan 29 emisi dalam pipeline pencatatan obligasi dan sukuk," ucap Nyoman.

Sejak awal tahun sampai dengan 8 Juli 2022, terdapat 59 emisi baru efek bersifat utang dan sukuk yang dicatatkan di BEI dan diterbitkan oleh 45 perusahaan. Total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 72,85 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×