kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BEI kaji batas minimal jumlah saham publik


Kamis, 16 Mei 2013 / 09:58 WIB
BEI kaji batas minimal jumlah saham publik
ILUSTRASI. 6 Tips Kecantikan Populer yang Ternyata Merugikan Kulit


Reporter: Dea Chadiza Syafina |

JAKARTA. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji untuk menerapkan batas minimal jumlah saham yang dilepas emiten ke publik yakni sebesar 15%. Tujuannya agar perdagangan saham di BEI dapat lebih likuid dan meningkatkan kapitalisasi pasar modal Indonesia.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen mengatakan, BEI terlebih dulu melakukan kajian sebelum menerapkan rencana batas minimal jumlah saham yang harus dilepas emiten ke publik. Ini untuk mempertemukan keinginan emiten dengan tujuan BEI.

Sebab, kata Hoesen, jika emiten harus langsung melepas jumlah saham kepada publik dalam batas tertentu, harga saham dapat langsung melemah signifikan. Karena itu, BEI tengah mencari solusi untuk hal itu. "Solusinya seperti apa ini yang tengah kami kaji," kata Hoesen di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (15/5) malam.

Hoesen menjelaskan, otoritas BEI bisa saja memberikan ketegasan bagi emiten agar melepas saham dalam batas tertentu. Akan tetapi, ketegasan yang disertai pemberian sanksi penghapusan pencatatan saham menurut Hoesen bukan solusi bijak.

"Saat ini kami juga terus membujuk emiten untuk mau melepas jumlah saham ke publik hingga likuiditasnya mengalami peningkatan. Salah satu yang telah berhasil kami lakukan adalah kepada manajemen PT Astra Autoparts Tbk (AUTO). AUTO akhirnya bersedia menambah jumlah saham publiknya dengan mekanisme penawaran umum saham terbatas (rights issue) sebanyak 964 juta saham baru senilai Rp 2,9 triliun," ujar Hoesen.

Sebagai catatan, saat ini saham AUTO yang beredar di publik bertambah menjadi 4,35% atau 33,51 juta saham.

Emiten lain yang juga dihimbau oleh BEI adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP). Maklum, saham HMSP merupakan yang terbesar di BEI dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 370,36 triliun di kuartal I 2013. Kapitalisasi pasar ini mengalahkan kapitalisasi pasar saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang sebesar Rp 319,82 triliun.

Ironisnya, porsi saham publik emiten rokok ini hanya 2,05% atau 89,93 juta saham. Saat ini, harga saham HMSP berada di level Rp85.900 per lembar saham.

Hoesen menyebutkan, otoritas BEI telah beberapa kali menghimbau kepada manajemen HMSP untuk meningkatkan porsi saham publiknya. Hoesen berharap, manajemen HMSP dapat segera merealisasikan hal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×