kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.778   17,00   0,11%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

BEI bidik sepuluh perusahaan asing bisa listing


Selasa, 02 Januari 2018 / 13:15 WIB
BEI bidik sepuluh perusahaan asing bisa listing


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan bisa mengajak perusahaan asing untuk listing di pasar modal Indonesia. Terutama pada perusahaan yang 40% aset dan pendapatannya berasal dari Indonesia. BEI membidik tahun ini bisa mengajak 10 perusahaan asing untuk menggelar initial public offering (IPO).

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio menyatakan, hal ini sejatinya sudah menjadi keharusan dan kesadaran perusahaan, mengingat pendapatan perusahaan tersebut banyak didapatkan dari Indonesia. Dari data yang dikumpulkan BEI, setidaknya ada 52 perusahaan asing yang berpotensi untuk listed.

"Harusnya listed di sini. Ini terus saya kejar. Presiden tahun kemarin berpidato untuk kejar mereka. Saya bicara dengan Pak Airlangga, Bu Ani, dan Pak Darmin, semua bilang mereka akan bantu. Kuncinya adalah kemauan," kata Tito di BEI, Selasa (2/1).

Tito menambahkan, sudah sepantasnya, perusahaan yang memperoleh pendapatan dari Indonesia maka memberikan kesempatan rakyat untuk memiliki perusahaan, yakni dengan berperan sebagai pemegang saham. "Pendapatan mereka dapat dari Indonesia maka harus listed di Indonesia," imbuh Tito.

Dari 52 perusahaan tersebut, BEI sudah berbicara dengan 3 perusahaan. Pihaknya juga akan mengejar target tersebut pada hari pertama perdagangan ini.

Tito berharap, kurang lebih sepertiga dari perusahaan tersebut bisa listed tahun depan atau 2019. Sedangkan untuk tahun ini, BEI berharap bisa mengajak 10 perusahaan untuk mencatatkan saham di bursa tahun ini. " Karena ada perusahaan yang 100% pendapatannya dari Indonesia tapi listed di luar negeri. Gak ilok kata orang Jawa.
Pengennya sih 10 tahun ini, saya kejar ya," pungkas Tito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×