kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BEI berencana seragamkan metode penghitungan indeks dengan free float


Kamis, 22 April 2021 / 07:05 WIB
BEI berencana seragamkan metode penghitungan indeks dengan free float


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Senada, Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr menuturkan secara umum penyeragaman metode penghitungan indeks ini baik. "Karena kalau adjusted by free float juga lebih mencerminkan saham outstanding yang investible atau dapat diinvestasikan," ujar dia.

Zamzami juga menilai secara kinerja emiten juga tidak akan terpengaruh. Kemudian tidak ada dampak kerugian bagi investor.

"Cuma memang weight-nya kemungkinan berubah, apa lagi yang free float-nya kecil seperti TPIA dan HMSP. Sehingga dampaknya mungkin ada adjustment bobot juga pada saham-saham yang berubah bobotnya pada produk-produk investasi yang pasif atau mengikuti indeks," kata Zamzami.

Lebih lanjut, ia menjelaskan dengan metode yang direncanakan ini, penghitungan bobot memakai market cap yang berdasarkan free float-nya. Nah, jika bobot menjadi lebih kecil karena free float kecil maka saham-saham tersebut punya kontribusi lebih kecil ke pergerakan IHSG.

Baca Juga: Selain perlambatan ekonomi, ini sejumlah sentimen lain yang bisa menekan IHSG

Dampak lainnya dengan penurunan bobot yakni kepada investor atau fund manager yang berpacu ke bobot suatu saham tersebut di IHSG. Ia mencontohkan investor atau fund manager yang mengelola fund pasif akan rebalancing alokasinya supaya lebih baik mengikuti indeks.

"Untuk fund yang aktif dan punya saham yang jadi lebih kecil weight-nya di IHSG, mungkin juga akan rebalancing supaya baik reflect strategy-nya kalau overweight ke saham itu bisa menambah posisi dan kalau underweight bisa mengurangi posisi berdasarkan alokasi strategis mereka dibanding benchmark atau IHSG," pungkas dia.

Baca Juga: IHSG terkoreksi tiga hari berturut-turut, penurunan bisa berlanjut pada Kamis (22/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×