kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,77   9,19   1.03%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Strategi dan Rencana Barito Pacific (BRPT) di Tengah Lonjakan Harga Minyak


Kamis, 03 Maret 2022 / 19:45 WIB
Begini Strategi dan Rencana Barito Pacific (BRPT) di Tengah Lonjakan Harga Minyak
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan kaca gedung Wisma Barito Pacific di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah lonjakan harga minyak dunia, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) masih optimistis untuk bisa menjaga kinerja. Emiten yang bergelut di sektor energi dan petrokimia ini pun tetap fokus menggarap sejumlah proyek di anak usaha.

Seperti diketahui, harga komoditas dunia termasuk minyak dan gas bumi ikut mendidih terpanggang konflik Rusia-Ukraina. Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) misalnya, sudah naik hingga 51,67% secara year to date menembus level US$ 113,37 per barrel pada Kamis (3/3).

Presiden Direktur Barito Pacific, Agus Salim Pangestu, menjelaskan bahwa kenaikan harga minyak memang memiliki korelasi positif terhadap harga bahan baku petrokimia yaitu naphtha. Namun, di samping itu masih ada faktor-faktor lain yang memiliki dampak untuk menyeimbangkan kenaikan harga raw material tersebut.

Menurut Agus, situasi ekonomi yang diharapkan dapat terus bertumbuh dengan baik akan berdampak positif pada permintaan produk petrokimia. "Pada akhirnya berimbas pada naiknya harga produk petrokimia sehingga tingkat margin keuntungan akan tetap terjaga," kata Agus saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (3/3).

Baca Juga: Harga CPO Bullish, Simak Rekomendasi Saham Emiten CPO Berikut Ini

Agus pun berharap pemulihan ekonomi bisa berlanjut pada tahun ini. Meski pandemi covid-19 belum berakhir, pelaksanaan program vaksinasi dan pelonggaran di sejumlah negara akan berdampak positif untuk melanjutkan pertumbuhan ekonomi.

Di luar itu, ada beberapa hal yang perlu dicermati. Antara lain perkembangan situasi geopolitik dan adanya perubahan arah kebijakan moneter yang dapat berimbas pada percepatan pemulihan ekonomi.

"Kami tetap optimis dan berhati-hati di tahun 2022 ini dengan terus fokus untuk mengoptimalkan operasional, menerapkan kebijakan finansial perusahaan yang prudent serta terus menjalankan rencana bisnis yang telah ditetapkan," imbuh Agus.

Tanpa membeberkan proyeksi terkini mengenai pendapatan dan laba BRPT pada 2022, Agus menegaskan bahwa di tahun ini BRPT mencanangkan target untuk mempertahankan operasional yang optimal di masing-masing anak usaha. Termasuk untuk fokus pada pelaksanaan proyek-proyek yang sedang dikerjakan sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan.

Sejalan dengan strategi bisnis yang telah ditetapkan, BRPT fokus untuk menyelesaikan beberapa proyek besar. Diantaranya pembangunan komplek petrokimia ke-2. Salah satu milestone penting proyek ini telah diselesaikan pada tahun lalu dengan masuknya mitra strategis Thai Oil serta perolehan sebagian pendanaan untuk proyek CAP 2. 

Baca Juga: Melihat Prospek Saham SMRA Sejalan Insentif Pajak Properti yang Diperpanjang

"Untuk tahun 2022, kami akan melanjutkan ke tahapan berikutnya yang berkonsentrasi pada persiapan teknis serta merampungkan pendanaan," ujar Agus.

Di bidang energi, Agus menyebut bahwa proyek Jawa 9 & 10 saat ini juga berjalan sesuai rencana. Di sektor panas bumi, terdapat pula proyek Salak Binary yang diharapkan selesai pada awal 2023 dengan peningkatan kapasitas sebesar kurang lebih 15 megawatt.

Untuk memuluskan rencana bisnis tahun ini, BRPT menganggarkan belanja modal (capex) sekitar US$ 250 juta. Penggunaan capex tersebut antara lain dialokasikan untuk pelaksanaan pembangunan komplek petrokimia ke-2 sesuai dengan tahapan pekerjaan yang direncanakan, pengeluaran belanja modal rutin untuk pabrik petrokimia, serta program drilling dari operasional geothermal.  

Dari sisi pergerakan saham, hingga perdagangan Rabu (2/3) kemarin, saham BRPT tidak bergerak di level Rp 905. Secara year to date, saham BRPT mencatatkan kenaikan 5,85%.

Analis Fundamental B-Trade Raditya Krisna Pradana menilai bahwa faktor yang perlu diperhatikan bagi performa BRPT tahun ini adalah lonjakan harga minyak dunia. Terlebih, selama konflik Rusia-Ukraina masih memanas, harga minyak dunia diproyeksikan akan terus mendidih. Kecuali, jika ada intervensi dari OPEC untuk membahas supply minyak dunia saat ini.

"Kami menilai sektor petrokimia akan dirugikan dengan peningkatan harga minyak dunia. Hal ini dikarenakan naiknya harga minyak dunia turut meningkatkan biaya produksi emiten petrokimia termasuk BRPT sehingga berpotensi dapat menghambat kinerjanya di tahun ini," terang Raditya kepada Kontan.co.id, Kamis (3/3).

Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova juga mengamini bahwa tingginya harga minyak dunia menjadi tantangan bagi bisnis petrokimia, yang menjadi tumpuan utama BRPT. Kondisi ini pun dinilai sudah tercermin pada harga saham BRPT yang cenderung mengalami tekanan jual.

Namun, melihat pergerakan harga saham BRPT yang cenderung membentuk konsolidasi berpola triangle sejak 2020 lalu, Ivan melihat ada potensi penguatan harga saham untuk jangka panjang. "Sementara jangka pendek dapat saya rekomendasikan buy di area 850-880 dengan target harga terdekat di 1.000 hingga 1.050," kata Ivan.

Baca Juga: Kinerjanya di Bawah Ekspektasi, Ini Rekomendasi Saham LSIP dari Ciptadana Sekuritas

Sedangkan Raditya melihat saham BRPT sedang berada pada tren sideways, tapi cenderung bearish. Support berada pada level Rp 890, dengan resistance di level Rp 940. Untuk jangka pendek, Raditya memiliki dua skenario pada pergerakan BRPT.

Skenario pertama, apabila level support di Rp 890 tertembus, maka berpotensi mengalami penurunan ke level Rp 815. Namun apabila level resisten Rp 940 tertembus, maka berpotensi mengalami penguatan ke level Rp 1.035. 

Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai pelaku pasar dapat melakukan speculative buy BRPT dengan menjaga level support di Rp 890 dengan target pada posisi Rp 970 - Rp 995.

Hasil RUPS-LB

Di sisi lain, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada Rabu (2/3) kemarin. RUPS-LB tersebut menyetujui pengunduran diri David Raimond Sulaiman dari jabatannya selaku Direktur Perseroan, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2021. 

"Tidak ada perubahan lain terhadap struktur Dewan Komisaris maupun Dewan Direksi selain pengunduran diri Bapak David Raimond Sulaiman," ungkap manajemen BRPT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×