kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini siasat Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) hadapi kondisi pasar yang fluktuatif


Kamis, 19 Maret 2020 / 19:01 WIB
Begini siasat Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) hadapi kondisi pasar yang fluktuatif
ILUSTRASI. Pekerja membongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, .


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berhasil mencetak kinerja cemerlang di tengah kondisi oversupply yang menimpa industri semen. Perusahaan ini berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 1,83 triliun atau naik 60,26%.

INTP juga berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 4,9% menjadi Rp 15,94 triliun. Tahun lalu, Pendapatan INTP hanya sebesar Rp 15,19 triliun.

Guna menghadapi kondisi ketidakpastian kondisi ekonomi global dan regional, Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Antonius Marcos mengatakan pihaknya telah melakukan mitigasi sejak dini, yakni dengan melakukan efisiensi operasional di semua lini. Di antaranya adalah hanya mengoperasionalkan pabrik produksi yang terefisien.

Baca Juga: Pendapatan naik tipis, laba bersih Indocement (INTP) naik 60,26% jadi Rp 1,83 triliun

Mitigasi juga dilakukan di bidang biaya distribusi dengan melakukan optimalisasi pengeluaran semen dari terminal-terminal produksi di berbagai daerah.

Selain itu, Antonius juga mengklaim INTP memiliki kondisi neraca yang sehat dimana INTP tidak memiliki utang bank (zero leverage) serta posisi kas dan setara kas yang kuat, dimana per 31 Desember 2019 nilai kas dan setara kas mencapai Rp 7,7 triliun.

Kondisi ketidakpastian ini juga tidak menyurutkan langkah INTP untuk mengembangkan bisnisnya. Tahun ini, INTP mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 1,4 triliun.

Capex ini bakal digunakan INTP untuk membiayai beberapa proyek, di antaranya untuk penyelesaian proyek fasilitas Refused Derived Fuel (RDF) atau pengolahan sampah menjadi bahan bakar di pabrik Citeureup, Jawa Barat.

Capex juga dialokasikan untuk penyelesaian proyek tambang batu di Pamoyanan, Bogor dan instalasi bag filter di beberapa pabrik milik INTP.

Selain itu, capex juga akan digunakan untuk instalasi pembangkit milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan revitalisasi turbin di Plant Tarjun, Kalimantan Selatan.

“Rencana bisnis tidak mengalami penundaan, tetap berjalan sesuai rencana,” kata Antonius.

Tahun lalu jumlah total produksi semen INTP mencapai 18 juta ton. Tahun ini, INTP menargetkan produksi mampu tumbuh 3%-4% dari produksi tahun lalu. Dengan demikian, produksi semen INTP tahun ini diperkirakan mencapai 18,54 juta ton – 18,72 juta ton.

Baca Juga: Indocement (INTP) belum mau buy back saham, ini alasannya

Antonius mengatakan, saat ini total kapasitas produksi INTP mencapai sekitar 25 juta ton semen dengan tingkat utilisasi sekitar 65%-69%. Jumlah kapasitas dan utilisasi ini merupakan akumulasi produksi dari 13 pabrik (plant) milik INTP.

Dengan demikian, INTP belum memiliki rencana untuk menambah kapasitas terpasang sebab kapasitas saat ini masih dinilai cukup untuk dapat memenuhi target produksi,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×